kievskiy.org

Komnas Perempuan Sorot Ide Dishub DKI Soal Pemisahan Penumpang Pria dan Wanita di dalam Angkot

Kaum perempuan akan makin tersudut sebagai korban yang menyebabkan kekerasan seksual menjadi marak, sehingga muncul wacana pemisahan.
Kaum perempuan akan makin tersudut sebagai korban yang menyebabkan kekerasan seksual menjadi marak, sehingga muncul wacana pemisahan. /ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan ikut buka suara soal rencana Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang ingin menerapkan pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkot.

Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komisi Nasional Perempuan, Veryanto Sitohang dengan tegas menolak rencana Dishub DKI Jakarta soal pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkot

Bukan tanpa sebab, Komnas Perempuan menilai pemisahan tempat duduk pria dan wanita di dalam angkot hanya akan menyudutkan kaum perempuan.

Baca Juga: Usai Terendam Akibat Banjir Garut, Rel Kereta Api Bisa Dilintasi

Disebutkan, bahwa kaum perempuan akan makin tersudut sebagai korban yang menyebabkan kekerasan seksual menjadi marak.

"Argumen utamanya adalah pemisahan posisi perempuan dan laki-laki akan menegaskan stigma bahwa perempuan adalah penyebab kekerasan seksual terjadi," kata Veryanto dalam pernyataan di Jakarta, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Sedangkan saat terjadi kekerasan seksual, menurut Veryanto, korban tidak bisa disalahkan.

Karena bagaimana pun, pelaku yang seharusnya bertanggung jawab dalam situasi mengerikan itu.

Baca Juga: Garut Terus Diguyur Hujan, Banjir Melanda Delapan Kecamatan

"Padahal, pelaku adalah orang yang harus bertanggung jawab atas kekerasan seksual tersebut, termasuk karena perspektifnya memandang perempuan sebagai objek seksual," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat