PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI pada Selasa, 16 Agustus 2022, yang di antaranya membahas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Bagi seorang akademisi asal Universitas Brawijaya, Dr. Abdul Aziz SR, pembangunan IKN yang diungkap Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan itu adalah hal menarik untuk ditelaah lebih mendalam.
Aziz menilai pembangunan IKN seharusnya bukan dijejali dengan kegiatan ekonomi lagi, mengingat pemindahan ibu kota dari Jakarta karena masalah itu.
"Menurut saya, kalau pemindahan ibu kota dijejali dengan kegiatan ekonomi yang sangat besar akan membuat kurang bermakna. Karena, pemindahan ibu kota itu permasalahannya karena Jakarta terlalu padat dengan kegiatan ekonomi dan investasi," kata Aziz mengungkapkan dalam pernyataan terbarunya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.
Baca Juga: 17 Twibbon Tema HUT ke-77 RI Keren dan Gratis, Cocok Dipajang di Status WA, Facebook dan Instagram
Dalam arti lain, Aziz meminta IKN lebih fokus pada sektor pemerintahan, bukan menumbuhkan lagi kegiatan ekonomi dengan skala tidak terlalu besar.
Alih-alih ekonomi dan investasi, Aziz menyarankan sejumlah wilayah di Indonesia yang bisa menjadi alternatif lokasi, seperti Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara atau Papua.
"Bukan berarti tidak ada kegiatan ekonomi sama sekali, karena di sana ada warga. Karena itu, mestinya jika ingin memperkuat ekonomi dan investasi bisa dilakukan di wilayah lain," katanya.