kievskiy.org

Ancam Copot Pejabat Polri yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba, Kapolri: Tak Peduli Kapolres atau Kapolda

Ilustrasi perjudian.
Ilustrasi perjudian. /PIxabay/besteonlinecasinos

PIKIRAN RAKYAT - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan dirinya tak segan akan mencopot pejabat Polri yang terlibat kasus judi hingga peredaran narkoba.

"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda saya copot," Listyo Sigit Prabowo.

"Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," katanya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Listyo Sigit dalam video conference kepada seluruh jajarannya mulai dari tingkat Mabes Polri hingga Polda di seluruh Indonesia, Kamis, 18 Agustus 2022.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengecam Penembakan Kucing oleh Brigjen TNI NA, Pasang Emoji Kucing Menangis

Selain itu dia memberi peringatan keras kepada jajarannya untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan pelanggaran tindak pidana yang meresahkan masyarakat.

"Mulai dari peredaran narkotika, perjudian baik konvensional ataupun online, adanya pungutan liar (pungli), Ilegal mining, penyalahgunaan BBM dan LPG, katanya.

Tak hanya itu, Listyo Sigit juga memperingatkan jika ada anggota kepolisian yang bersikap arogan hingga adanya keberpihakan anggota dalam menangani permasalahan hukum di masyarakat harus segera ditindak tegas.

"Saya ulangi, yang namanya perjudian apakah itu judi darat, judi online, dan berbagai macam bentuk pelanggaran tindak pidana lainnya harus di tindak," ucapnya.

Baca Juga: Kapolri Beri Peringatan Keras, Ancam Copot Jabatan Polisi yang Terlibat Kasus Judi dan Peredaran Narkoba

Sigit menjelaskan, aturan tersebut diterapkan guna menjaga marwah institusi Polri dan meraih kembali kepercayaan masyarakat.

"Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang tidak sanggup angkat tangan. Kalau tidak ada berarti kalian semua, rekan-rekan semua, masih cinta institusi dan saya minta kembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri, kepada institusi, sesegera mungkin," tutur Sigit dikutip dari Antara.

Menurutnya, sejak adanya kasus penembakan Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurun.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat