kievskiy.org

Harga Minyak Dunia Sedang Turun, Anggota DPR Pertanyakan Rencana Kenaikan BBM

Muncul sinyal pemerintah akan menghapuskan subsidi BBM yang menjadi sebab efisiensi dari APBN tidak efektif.
Muncul sinyal pemerintah akan menghapuskan subsidi BBM yang menjadi sebab efisiensi dari APBN tidak efektif. /Pixabay/Skitterphoto

PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR RI Kamrussamad mempertanyakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, di saat bersamaan, harga minyak dunia sedang turun. 

Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Rabu, 24 Agustus 2022, Kamrussamad menjelaskan, dalam sepekan terakhir, minyak mentah berjangka Brent menetap di level 96,72 dolar AS per barel atau naik 13 sen. 

Sementara, West Texas Intermediate AS berakhir 27 sen lebih tinggi pada level 90,77 dolar AS per barel.

"Dua hal itu menunjukkan bahwa minyak dunia mengalami penurunan 1,5 persen pada pekan ini," kata anggota Komisi XI DPR RI itu, Rabu, 24 Agustus 2022.

Baca Juga: Inilah Pekerjaan Baru Amelia Pegawai Alfamart Usai Ciduk Pencuri Cokelat Bermobil Mercy

Di sisi lain, kata dia, APBN Perubahan 2022 telah mengubah asumsi Indonesian crude price (ICP). Sebelumnya, ICP berada pada 63 dolar AS per barel dan kini menjadi 100 dolar AS per barel. 

Perubahan itu diikuti dengan peningkatan alokasi APBN untuk subsidi BBM.

"Di tengah harga minyak dunia yang sedang turun di bawah 100 dolar AS per barel, padahal asumsi ICP dalam APBN di angka 100 dolar AS per barel adalah hal yang sangat aneh, kalau pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi. Kami harap pemerintah untuk tidak gegabah mewacanakan rencana kenaikan BBM bersubsidi,” ujarnya. 

Dia menegaskan, APBN 2022 masih memiliki alokasi yang memadai untuk menanggung biaya subsidi BBM.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat