kievskiy.org

Pemerintah Mulai Oleng, Menteri ESDM Perintahkan SPBU Vivo Naikan Harga BBM, Pengamat: Cari Untung Besar?

BBM Vivo untuk Revvo 89 diduga hilang dari peredaran.
BBM Vivo untuk Revvo 89 diduga hilang dari peredaran. /Twitter/@biskota_/@silahkanjalan

PIKIRAN RAKYAT – Menteri ESDM Arifin Tasrif dikabarkan memerintahkan SPBU Vivo untuk menaikan harga BBM Revvo 89 usai kenaikan BBM Pertalite yang diumumkan pada 3 September 2022.

Perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU Vivo sontak langsung disoroti oleh pengamat Ekonomi Anthony Budiawan.

Menurutnya, perintah untuk menaikan harga BBM Vivo tidak masuk akal dan sangat mencurigakan.

Perintahkan Vivo naikkan harga merupakan kebijakan tidak masuk akal, merugikan keuangan rakyat untuk memberi keuntungan kepada Vivo: transfer uang rakyat kepada pengusaha SPBU. Kenapa? Siapa diuntungkan kalau Vivo untung? Apakah ada KKN? KPK masih ada,” katanya dalam cuitan twitter di akun @AnthonyBudiawan.

Baca Juga: BBM Naik, Muncul Spanduk di Tembok Flyover Pasupati: Hitungan Jam BBM Naik, Hitungan Jam Juga Rakyat Menjerit!

Lebih jauh, perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU Vivo justru menunjukan jika ada upaya untuk mencari keuntungan besar lewat kenaikan harga Pertalite ke angka Rp10.000.

Pemerintah seharusnya senang jika masyarakat membeli BBM swasta alih-alih merasa dirugikan, lantaran beban tanggungan subsidi seharunya berkurang jika tidak dikonsumsi masyarakat.

Kalau pertalite Rp10.000/liter masih subsidi, pemerintah harusnya senang masyarakat beli BBM dari SPBU lainnya: subsidi pertalite berkurang. Perintahkan Vivo naikkan harga, indikasi Pertamina mau dongkrak penjualan pertalite: Rp10.000/liter untung besar?” katanya melanjutkan.

Tak sampai di situ, Anthony Budiawan juga mengingatkan pemerintah tentang undang-undang anti monopoli yang rentan dilanggar Menteri ESDM lewat perintah menaikan harga BBM Vivo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat