PIKIRAN RAKYAT- Beberapa hari yang lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan BBM yang memicu banyak protes di masyarakat.
Protes datang dari masyarakat kecil, masyarakat menengah, kaum buruh, bahkan dari kalangan mahasiswa.
Namun apakah kenaikan BBM ini sudah sesuai dan apakah kemungkinan masih ada kesempatan dan bisa ditunda lagi kenaikannya?,
Berdasarkan hasil dari LSI (Lembaga Survei Indonesia), pada tanggal 13-21 Agustus 2022 yang lalu, tercatat ada 1.220 responden.
Baca Juga: Harga BBM Bikin Nyesek Masyarakat, Faisal Basri Minta Hati-Hati dengan Mafia: Banyak Kepentingan
Sebanyak 26,5 persen di antaranya setuju atas kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).
Hal ini dipicu karena kenaikan dari bahan bakar dunia serta untuk mengurangi beban APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).
Namun hampir dari 60 persen dari responden atau sebanyak 58,7 persen tidak menyetujui adanya kenaikan dari harga BBM (Bahan Bakar Minyak).
Meskipun harga bahan bakar dunia mengalami peningkatan, yang dirasa pemerintah perlu untuk menangani hal tersebut, termasuk berutang.