PIKIRAN RAKYAT – Bjorka, hacker yang mengklaim telah membobol data SIM Card di Indonesia beberapa waktu lalu tampaknya tidak main-main dengan ancaman-ancaman yang ditebar melalui saluran Telegram miliknya.
Hacker pembobol 1,3 miliar data registrasi SIM card itu semakin nyata mengancam membuka data-data milik instansi pemerintah, data pribadi di pemerintahan, hingga operator telepon seluler Indonesia.
Dokumen rahasia Jokowi yang bersumber dari badan Intelijen Negara (BIN), 105 juta data KPU, Kominfo, hingga data pribadi Menkominfo Johhny G Plate adalah sejumlah nama yang diklaim Bjorka sudah dibocorkan datanya olehnya.
Pada Jumat, 9 September 2022, akun Twitter @darktracer_int mengumumkan bahwa Bjorka telah meretas 679 ribu Transaksi Surat dan Dokumen Presiden Republik Indonesia.
“Peringatan. 679 ribu Transaksi Surat dan Dokumen Presiden Indonesia telah dibocorkan ke deep web oleh sang aktor Bjorka,” sebut akun Twitter @darktracer_int.
Unggahan tersebut disertai dengan tangkapan layar dokumen rahasia Presiden Indonesia yang dibobol Bjorka, mulai dari tahun 2019 sampai 2021.
Kemudian, pada 10 September 2022, akun Twitter @darktracer_int mengunggah tangkapan layar yang merupakan pesan dari Bjorka di salah satu media sosial komunikasi.
Tangkapan layar itu menyatakan, Bjorka akan membocorkan data MyPertamina sebagai bentuk dukungan terhadap orang-orang yang melakukan demo terhadap harga bahan bakar minyak (BBM).