kievskiy.org

Pakar: Demo Kenaikan Harga BBM Tak Ada Gunanya, Kecuali Pemerintahan Jatuh

Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa atau demo menolak kenaikan harga BBM, Jumat, 9 September 2022 di sekitar Patung Kuda Jakarta Pusat.
Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa atau demo menolak kenaikan harga BBM, Jumat, 9 September 2022 di sekitar Patung Kuda Jakarta Pusat. /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - Pakar menilai aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan masyarakat tidak berguna.

Kecuali, jika demonstrasi yang sudah digelar berhari-hari itu bisa membuat pemerintah yang saat ini menjabat jatuh.

Hal itu disampaikan Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, Dr. Mulyadi pada Jumat, 16 September 2022.

"Pertama, berharap sama pemerintah tidak mungkin, berharap sama aparat tak mungkin, kenapa? Saya mulai dulu dari negara ini, sebenarnya apa yang dipraktikan negara ini," ucapnya.

Baca Juga: Warga Pindah ke SPBU Swasta Setelah BBM Pertamina Naik Harga: Biarin Mahal Tapi Engga Kotor Bensinnya!

"Ada satu paham yang berkembang, yang nanti berada dalam dunia politik, semua agama, semua bidang, semua aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, yaitu paham liberalisme," tuturnya.

"Liberalisme ini satu paham yang percaya sekali, yang yakin sekali bawah individu itu hanya bisa berkembang secara maksimal kalau dibebaskan dari hambatan individu lainnya," ujar Mulyadi menambahkan.

Oleh karena itu, dia menuturkan bahwa seruan liberalisme ini diserukan kepada masyarakat dengan cara-cara yang merugikan mereka.

"Karena itu, seruan liberalisme ini kepada seluruh masyarakat atau seluruh bangsa itu disinggungnya dengan mengatakan bahwa banteng-bantengan cacat yang sudah tua, sakit-sakitan, itu harus mati," ujar Mulyadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat