PIKIRAN RAKYAT – Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang belum lama ini disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat diduga dipotong oleh segelintir oknum kepala daerah.
Dugaan pemotongan BLT BBM itu terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah oleh istri Kepala Dusun Nglego, Desa SUmberejo, Kecamatan Randublatung, sebesar Rp20 ribu per penerima manfaat.
Selain itu, ada pula penarikan BLT BBM senilai Rp100 ribu oleh Pemerintah Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo, Brebes dengan alasan untuk biaya acara sedekah bumi yang rencananya akan digelar tahun depan.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini lantas turut menanggapi terkait temuan sejumlah pemotongan BLT BBM tersebut.
Risma menegaskan bahwa BLT BBM yang diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat tidak dipotong sepeser pun oleh PT Pos Indonesia sebagai pihak penyalur.
Hal itu kata Risma bisa dibuktikan dari pemberian bantuan yang transparan dengan bukti berupa foto penyerahan uang tunai kepada penerima manfaat.
Dengan demikian, Risma yakin pemotongan BLT BBM yang dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah terjadi saat bantuan telah diterima.
Maka dari itu, Risma mendorong masyarakat untuk melaporkan adanya dugaan pemotongan BLT BBM terebut kepada aparat penegak hukum.