PIKIRAN RAKYAT - TGIPF atau Tim Gabungan Independen Pencari Fakta akan menelusuri jaringan bisnis hingga pengiklan laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 yang berujung tragedi mematikan.
Tragedi Kanjuruhan menelan korban tewas hingga 125 orang dan ratusan orang lain mengalami luka-luka. TGIPF dibentuk untuk mengusut penyebab tragedi tersebut.
Salah satu yang bakal diselidiki ialah terkait jadwal main yang tetap digelar pada malam hari. Padahal, terdapat permintaan untuk menggeser jadwal di sore harinya.
TGIPF pun diminta bekerja tidak sampai satu bulan. Arahan itu diminta langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden minta jangan sampai sebulan, ya nanti kita olah. Kan kita harus menemui, melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, jaringannya
dengan siapa kok bisa jadwal pertandingan yang diusulkan sore kok tetap berubah malam," ujar Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF Mahfud MD, saat memberikan keterangan Pers, dikutip dari laman resmi Kominfo, Selasa, 4 Oktober 2022.
"Itu kan ada jaringan-jaringan, jaringan bisnis, periklanan, dan sebagainya. Nanti kita lihat,” katanya melanjutkan.
Mahfud mengatakan, sebagai dasar TGIPF bekerja, presiden akan mengeluarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) pada hari ini. Keppres tersebut akan menjadi naungan bagi tim dari berbagai institusi yang bekerja menginvestigasi kejadian di Stadion Kanjuruhan.
"Misalnya Menpora punya tim, PSSI punya tim, Irwasum punya tim, itu bagus untuk menyelidiki itu agar terang lalu nanti dikoordinasikan dengan kami di sini, di Kemenko Polhukam. Jadi ini yang dibentuk oleh presiden," ujarnya.
Baca Juga: WNI di Jepang Beberkan Momen Detik-detik Meluncurnya Rudal Balistik Korea Utara