PIKIRAN RAKYAT - Media asal Amerika Serikat (AS), The Washington Post menemukan bahwa setidaknya polisi telah menembakan 40 amunisi, termasuk peluru gas air mata, flash bang, dan flare dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Tembakan tersebut terjadi dalam rentan waktu 10 menit.
Dikabarkarkan The Washington Post, sebagian besar peluru gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan diarahkan ke tribun 11, 12, dan 13.
Washington Post menyebut penggunaan gas air mata yang memicu banyaknya korban tewas hingga mencapai 131 orang.
Temuan fakta itu berdasarkan pemeriksaan lebih dari 100 video dan foto, wawancara dengan 11 saksi dan analisis oleh pakar pengendalian massa dan pembela hak-hak sipil.
Washington Post menyebut penggunaan gas air mata yang memicu banyaknya korban tewas hingga mencapai 131 orang.
"Apa yang terjadi di Kanjuruhan adalah akibat langsung dari tindakan polisi yang dikombinasikan dengan manajemen stadion yang buruk," ujar Profesor asal Inggris Clifford Stott, dikutip dari The Washington Post, Kamis, 6 Oktober 2022.
Baca Juga: Tiga Peran Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Satu dari Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan