kievskiy.org

Tak Hanya Tingkatkan Mobilitas Orang dan Barang, Jokowi Harap Kereta Cepat Jakarta Bandung Pacu Konektivitas

Presiden RI Joko Widodo memantau pembangunan program Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Presiden RI Joko Widodo memantau pembangunan program Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). /Hendro Susilo Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Presiden RI Joko Widodo berharap Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tak hanya dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang, tetapi juga bisa memacu konektivitas antarnegara ASEAN. KCJB direncanakan bakal mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2023.

"Ini memang kereta api cepat pertama di kawasan, di ASEAN. Kita mengharap nanti terjadi konektivitas antarnegara," kata Jokowi, usai meninjau proyek KCJB di Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Menurut Jokowi, konektivitas negara-negara di ASEAN bisa terjadi melalui integrasi pelabuhan, airport, maupun kereta cepat. Konektivitas antarnegara ASEAN, kata dia, sudah menjadi gagasan besar untuk bisa secepatnya saling terhubung dalam rangka meningkaykan daya saing.

Baca Juga: Konspirasi Arti Gestur Bharada E Saat di Kejagung, Netizen: Itu Simbol Sansekerta

"Saya tadi mendapatkan keterangan bahwa progresnya sudah mencapai 88,8 persen, itu secara keseluruhan. Kita harapkan dengan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung ini mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat, kemudian daya saing kita juga semakin kuat," katanya.

Jojowi menambahkan, pembangunan KCJB juga diharapkan dapat memicu titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar Jakarta dan Bandung. Dalam pembangunannya, dia menekankan, proyek kereta cepat pun telah menumbuhkan perekonomian lokal dan nasional.

"Semua yang namanya investasi, itu pasti memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi kita. Pasti, itu. Seberapa persen? Nah, itu yang perlu dihitung, tetapi apapun investasi pasti memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Baca Juga: Enggan Disebut Tukang Ribut, Ormas di Bekasi Patungan Bina UMKM

Dalam pembangunannya, Jokowi mengakui bahwa proyek kereta cepat sempat memiliki sejumlah kendala di antaranya ialah dalam pembangunan terowongan di tunnel 2 dan tunnel 11, tetapi kendala karena kontur tanah itu sekarang sudah selesai diatasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat