PIKIRAN RAKYAT - Salah satu tersangka kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo akhirnya meminta maaf pada orangtua korban setelah hampir tiga bulan kasus berjalan.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya termasuk Ibu dan Bapak dari Yosua,” ucap Ferdy Sambo awal Oktober lalu.
Aktivis Irma Hutabarat menanggapi permintaan maaf Sambo tersebut memiliki beberapa tujuan.
Di antaranya mengambil simpati publik dan meringankan hukuman. Menurut Irma Hutabarat, permintaan maaf yang dilontarkan Sambo itu tidak tulus melainkan pamrih.
Hal ini memiliki maksud tertentu juga karena dinilai Irma sudah terlalu lama mengingat Brigadir J dibunuh pada 8 Juli sedangkan kata maaf baru terucap di Bulan Oktober.
“Tidak mungkinlah orang yang sudah membunuh, berbohong, memfitnah, lalu tiba-tiba berubah menjadi tulus begitu," ucap Irma Hutabarat.
"Saya tidak mau juga berburuk sangka tapi saya juga tidak mau berbaik sangka,” katanya di kanal YouTube Uya Kuya TV.
Dalam kesempatan itu, ia mengulik tuduhan yang menyebut bahwa Brigadir J melakukan pelecehan di Magelang. Menurut keterangan Irma, hal tersebut faktanya tidak pernah dilaporkan.