kievskiy.org

Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Meningkat Tajam, Pemberian Obat Cair Ditangguhkan

Ilustrasi anak-anak.
Ilustrasi anak-anak. /Antara/Ari Bowo Sucipto

PIKIRAN RAKYAT - Kasus gangguan ginjal akut terhadap anak meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kementerian Kesehatan tengah melakukan penyelidikan dan meminta kepada fasilitas kesehatan untuk tidak dulu memberi obat cair atau sirup dalam pengobatan anak.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia telah menerima laporan peningkatan yang tajam atas kasus gagal ginjal pada anak. Biasanya, hanya ada 1 sampai 2 laporan kasus per bulannya. Akan tetapi, hingga 18 Oktober 2022, telah ada laporan 206 kasus gagal ginjal akut dari 20 provinsi.

"Tingkat fatalitasnya (kematian) 99 kasus atau 48 persen," kata pria yang juga Direktur Utama RSPI Sulianto Saroso ini dalam konferensi pers, Rabu, 19 Oktober 2022.

Baca Juga: Sinopsis Film Southpaw: Kisah Petinju Sukses yang Bangkit dari Keterpurukan

Syahril mengatakan, Kemenkes dan IDAI telah membentuk tim untuk menelusuri lebih jauh penyakit gagal ginjal akut ini. Ia menyebutkan, umumnya penyakit tersebut menyerang anak-anak di bawah lima tahun.  

Hingga saat ini masih belum diketahui penyebab pasti kasus gagal ginjal akut ini.

"Kemenkes bersama BPOM, kemudian ahli epidemiologi, IDAI dan ahli farmakologi melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mencari sebab pasti ginjal akut," ujarnya.

Baca Juga: Diiringi Isak Tangis, Ibu dari Korban Begal di Bekasi Luapkan Amarah kepada Pelaku

Namun demikian, ia mengatakan, kasus gagal ginjal akut itu tidak terkait dengan vaksinasi Covid-19 dan infeksi Covid-19.

"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan dengan vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19 karena gangguan gagal ginjal akut umumnya menyerang anak-anak bawah lima tahun. Sementara program vaksinasi belum menyasar balita," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat