kievskiy.org

Yurianto Sebut Ada Beberapa Provinsi yang Sama Sekali Tak Melaporkan Kasus Covid-19

JURU bicara penanganan Covid-19 Indonesia, Achmad Yurianto.*
JURU bicara penanganan Covid-19 Indonesia, Achmad Yurianto.* /Tangkapan layar Youtube BNPB

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 19 provinsi melaporkan penambahan kasus positif Covid-19 yang sedikit pada Sabtu 20 Juni 2020. Sementara itu terdapat 7 provinsi di Indonesia yang sama sekali tidak melaporkan adanya penambahan kasus Covid-19.

Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Sabtu.

"Ada 19 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10, dengan tujuh provinsi yang melaporkan hari ini tidak ada penambahan kasus sama sekali," kata Yurianto dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Pamer Gaya Bawa Truk Oleng, Remaja ini Tabrak Mobil Toyota Calya

Selain itu, Yurianto mengatakan ada beberapa daerah yang melaporkan jumlah penambahan kasus Covid-19 pada Sabtu dengan cukup signifikan atau lebih banyak.

Banten melaporkan 15 kasus baru positif Covid-19 dan 31 kasus sembuh. Sulawesi Tenggara melaporkan tiga kasus baru positif Covid-19 dan 10 kasus sembuh.

Kemudian, Kepulauan Riau melaporkan satu kasus baru positif Covid-19 dan 10 kasus sembuh.

Baca Juga: Jawa Barat Dorong Sektor Pangan dan Pertanian Jadi Andalan di Masa Depan

Yurianto mengatakan sebanyak 438 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia terdampak Covid-19. Selain itu, sebanyak 13.150 pasien dalam pengawasan dan 37.336 orang dalam pemantauan.

Lalu untuk updaye penanganan kasus Covid-19 di Indonesia pada Sabtu 20 Juni 2020, terdapat penambahan kasus berjumlah 1.226 orang menjadi 45.029 orang, sedangkan orang sembuh Covid-19 bertambah 534 orang.

Kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 56 orang sehingga total menjadi 2.429 orang.

Baca Juga: Beredar Bentuk Toyota Innova Terbaru, Gunakan Desain Grille Baru

Yurianto menuturkan penambahan kasus disebabkan oleh upaya pelacakan kontak yang dilakukan lebih agresif disertai pemeriksaan atau tes Covid-19 yang masif.

Upaya-upaya itu bertujuan untuk menemukan kasus positif dan melaksanakan isolasi agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat