PIKIRAN RAKYAT - Setiap tahun, tidak kurang dua setengah juta umat Islam menjalankan ibadah haji. Namun, ibadah haji untuk tahun 2020 ini, kuota jemaah dibatasi.
Arab Saudi lebih memilih keselamatan jiwa ketimbang hal-hal lainnya termasuk ekonomi. Pasalnya kerumunan yang terbanyak di dunia itu terjadi saat ibadah haji, dan hal itu bisa menjadi pemicu penularan Covid-19 yang saat ini tengah melanda dunia.
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqafi mengatakan bahwa kuota jemaah haji 1441H/2020M dibatasi hanya berkisar sepuluh ribu.
Baca Juga: Unggah Foto Bareng Anang-Ashanty saat Ulang Tahun, Azriel Hermansyah: Keluarga Dibangun dengan Cinta
Menurut dia, sebagian besar dari kuota tersebut diperuntukan bagi warga asing atau ekspatriat yang berdomisili di Arab Saudi.
“Dari sepuluh ribu kuota haji tahun ini, sepertiganya untuk warga negara Saudi, sisanya untuk ekspatriat,” jelas Essam bin Abed saat bertemu Menag Fachrul Razi di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat 26 Juni 2020 kemarin.
Padahal setiap tahun, lebih dari dua setengah juta umat Islam menjalankan ibadah haji. Namun, untuk tahun ini, kuota jemaah dibatasi hanya berkisar sepuluh ribu, itupun hanya untuk warga Saudi dan ekspatriat yang ada di Saudi.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Minta Kepala Desa di Jabar Berinovasi
Pembatasan tersebut, kata Essam, disebabkan alasan keselamatan di tengah pandemi Covid-19.