kievskiy.org

Polisi Ungkap Alasan Dua Sekuriti Stasiun Duri Aniaya Anak Pimpinan Ponpes di Tambora Jakarta Barat

 Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan /Pixabay/kalhh

PIKIRAN RAKYAT - Polisi menyebut alasan dua sekuriti Stasiun Duri yang menganiaya pemuda inisial AZ (21) lantaran kesal dengar pengakuan korban yang lerap berubah-ubah.

Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, kedua pelaku inisial DI (25) dan SB (20) awalnya menangkap korban lantaran membakar sampah dekat stasiun.

Korban kemudian diborgol di kursi sembari diinterogasi terkait perbuatannya. Tak puas dengan jawaban korban yang dinilai berubah-ubah pelaku menganiaya korban.

"Mereka kesel sama anak itu gak ngaku dan keterangannya berubah-ubah. Itulah kenapa dipukul, kemungkinan mereka gak tau kalau anak ini keterbelakangan (Difabel)," kata Putra saat dikonfirmasi, Rabu, 9 November 2022.

Baca Juga: Tak Terima Brigadir J Dituduh Berkepribadian Ganda, Martin Simanjuntak: Bodoh Banget Ferdy Sambo

Putra pun mengungkap bahwa AZ merupakan seorang pemuda difabel. Namun diduga kedua sekuriti itu tidak mengetahui hal tersebut.

Korban lanjutnya memang sudah sering bermain di area stasiun. Namun sayangnya kedua pelaku melakukan perbuatan hakim sendiri.

"Salahnya satpam main hakim sendiri, sebenernya masih bisa pembinaan ke RT RW atau keluarganya," kata Putra.

Adapun penganiayaan itu berawal saat korban membakar sampah di pinggir rel di dekat Stasiun Bukit Duri pada Jumat, 4 November 2022 dini hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat