PIKIRAN RAKYAT – 44 juta data MyPertamina yang diduga dibocorkan hacker Bjorka diungkap kebenarannya oleh seorang pakar keamanan siber bernama Dr. Pratama Persadha.
Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC itu mengatakan berdasarkan hasil pengujian secara acak pada data sampel yang diretas, data pengguna MyPertamina tersebut valid.
Menurut dia, Bjorka membagikan data sample yang dibobol menjadi dua file, yaitu data transaksi dan data akun pengguna.
Berdasarkan pengecekan data dengan menguji sampel nomor telepon pada salah satu nomor pengguna menggunakan aplikasi GetContact, hasilnya bahwa nomor telepon tersebut benar menunjukkan nama dari pemilik nomor pengguna pada aplikasi MyPertamina.
"Selain itu, dicek NIK lewat aplikasi Dataku juga cocok. Berarti sampel data yang diberikan oleh Bjorka merupakan data yang valid," ujarnya, dalam keterangan yang dikutip dari Antara.
Baca Juga: Datangi Mabes Polri, Feby Sharon Pakai Baju Bergambar Pernikahannya dengan AKBP Aris Rusdiyanto
Dengan adanya dugaan kebocoran ini, Pratama mendorong Pertamina sebagai pihak pemilik data tersebut melakukan audit dan investigasi forensik digital untuk memastikan dari mana sumber data itu bisa bocor.
Pasalnya, menurut dia, sumber data tersebut belum jelas asalnya dari mana, sehingga keaslian data tersebut hanya bisa dikonfirmasi oleh Pertamina sebagai pembuat aplikasi.
Ia menilai harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap sistem informasi dari aplikasi MyPertamina. Andai ditemukan celah keamanan, kemungkinan besar memang terjadi peretasan dan pencurian data.