kievskiy.org

Sakit Hati Diminta Jadi ‘Tulang Punggung’, Seorang Anak di Magelang Racun Keluarga hingga Tewas

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/geralt Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT – Keluarga di Mertoyudan Magelang yang tewas diracun mendadak menarik atensi masyarakat. Pasalnya, pelaku berinisial DD (22) merupakan anak kedua di keluarga tersebut.

Diketahui belakangan, anak tersebut menghabisi sang ayah, ibu dan kakaknya dengan racun arsenik, sebab merasa kecewa dan sakit hati yang teramat.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan, si anak tak terima dirinya diberi beban tanggungan sebagai tulang punggung keluarga.

Padahal, lanjut Sajarod, pelaku tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap. Di sisi lain, kakak perempuan yang selama ini bekerja dengan status kontrak justru tak dibebankan peran demikian.

 Baca Juga: Sule dan Rizky Febian Penuhi Panggilan sebagai Saksi Kasus Dugaan Penggelapan Aset oleh Teddy Pardiana

"(Akhirnya) muncul niat untuk menghabisi orang tua dan kakak kandungnya, sakit hati karena diberi beban untuk tanggung beban keluarga sehari-hari dan biaya obat," terang Sajarod.

Menurut keterangan dari hasil interogasi pelaku, tanggungan biaya baginya semakin bengkak lantaran kebutuhan rumah tangga dibarengi tingginya biaya obat untuk orang tua yang sakit.

Terutama, ayahnya yang seudah sakit-sakitan itu baru saja pensiun. Artinya, pelaku menjadi tulang punggung tunggal untuk penghidupan keluarga tersebut.

"Keterangan pelaku dan lingkungan sekitar, yang bersangkutan sakit hati. Motifnya adalah sakit hati. Sakit hati karena bapak terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun,” ucap Sajarod.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat