kievskiy.org

Antisipasi Krisis Iklim, Dibutuhkan SDM Terampil Bidang Energi Terbarukan

Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim, butuh SDM dalam hal energi terbarukan menurut Nadiem Makarim.
Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim, butuh SDM dalam hal energi terbarukan menurut Nadiem Makarim. /Pixabay/Pete Linforth Pixabay/Pete Linforth

PIKIRAN RAKYAT - Masalah lingkungan dan perubahan iklim mendorong munculnya kebutuhan sumber daya manusia yang ahli di bidang energi terbarukan.

Pendidikan tinggi vokasi kini diarahkan untuk merambah ke dalam bidang pendidikan SDM yang ahli dalam energi terbarukan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan, Presidensi KTT G20 yang baru ini membawa tiga isu prioritas, yaitu infrastruktur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Menurutnya, isu mengenai transisi energi menjadi relevan karena tantangan dunia saat ini yang menghadapi dampak krisis iklim.

Baca Juga: Deklarasi KTT G20 Bali Disahkan, Janji Atasi Perubahan Iklim hingga Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Kemudian, pemerintah Indonesia saat ini menargetkan pengurangan 41 persen jejak karbon pada 2030, dan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

“Untuk menghadapi tantangan dunia terbesar saat ini, yaitu perubahan iklim, kita memerlukan gotong royong dari para ilmuwan, insinyur, aktivis, dan masih banyak pihak untuk bersama bergerak menjemput bola dan mencari solusi dengan cepat,” tutur Nadiem dalam keterangan pers, Selasa 6 Desember 2022.

Ia menambahkan, dalam skema kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan vokasi diharapkan bisa menjawab kebutuhan zaman, termasuk di dalamnya mempersiapkan SDM unggul yang mampu menciptakan solusi akan krisis iklim. Nadiem mencontohkan, inovasi kendaraan listrik menjadi sebuah prioritas.

“Oleh karena itu, skema kebijakan kami di pendidikan vokasi dirancang untuk dapat mendorong inovasi-inovasi penciptaan teknologi terkait, baik dari hulu hingga hilirisasi produk,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat