kievskiy.org

Hiposmia Marak Terjadi pada Penderita Covid-19, Akademika UGM Jelaskan Pengobatannya

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Para penderita Covid-19 saat ini dilaporkan banyak mengalami hiposmia, sehingga muncul penjelasan akademika dari Universitas Gadjah Mada, dr. Anton Sony Wibowo, Sp THT-KL, M.Sc, FICS.

Menurut dr Anton, hiposmia merupakan salah satu gejala Covid-19 yang membuat pasien tak dapat membaui hal-hal sekitarnya.

Bahkan, pasien Covid-19 dengan hiposmia akan selalu mengeluh lantaran bau-bau di sekitarnya hanya terasa samar-samar.

"Misal bau manis, memang masih manis, hanya saja intensitas baunya berkurang," ujar dr. Anton membeberkan penjelasan.

Baca Juga: Salt Bae Dilarang Hadir di Piala AS Terbuka 2023 usai Langgar Aturan FIFA soal Trofi Piala Dunia

Sepanjang tahun ini, pasien Covid-19 dengan hiposmia tercatat mencapai 50 persen di poli rawat jalan RSA UGM.

Sedangkan, di luar negeri tercatat 60 persen rawat jalan mengeluhkan penurunan kemampuan

Meski begitu, dr Anton menyebutkan bahwa hiposmia bukan hanya gejala Covid-19, melainkan bisa terjadi saat munculnya infeksi hidung.

Untuk pengobatan, hiposmia dapat diatasi dengan terapi multivitamin tertentu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat