kievskiy.org

Imbau Relawan untuk Berhati-hati, Mapala IAIN Palopo Sebut Lumpur Basah Bisa Picu Penyakit Kolera

Proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang Luwu Utara. /Istimewa.
Proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang Luwu Utara. /Istimewa. /Naswandi

PIKIRAN RAKYAT - Pembina Mapala IAIN Palopo, Amrul Aysar Ahsan imbau relawan dalam menghadapi realitas dan tantangan dalam proses evakuasi korban banjir bandang di Luwu Utara yang terjadi 13 Juli 2020.

Hal tersebut disampaikannya berdasarkan pengalaman pribadi selama menjadi relawan di Aceh dan hasil pemetaan Mapala IAIN Palopo.

Pasalnya, pemerintah Luwu Utara telah menetapkan 30 hari tanggap darurat pasca banjir bandang.

Baca Juga: Sebut Sikap Billy Syahputra Berubah Setelah Pacaran, Nikita Mirzani: Nyari Gue Pas Susah

Menurut Amrul, tantangan pertama yakni lumpur yang mulai mengering akan mendatangkan debu, serta tantangan berikutnya adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan).

Lalu tantangan kedua, lumpur basah ketika turun hujan akan mendatangkan banyak penyakit, seperti Kolera.

Kolera berasal dari lumpur basah yang bercampur dengan fases manusia, urine manusia, sanitasi yang buruk dan mayat yang membusuk akibat belum dievakuasi.

Baca Juga: Miliki Dua Kloset Saling Berhadapan di Kamar Mandinya, Ayu Ting Ting Ungkap Alasannya

Selanjutnya, kata Amrul, penting membasuh tangan dan kaki sepulang dari kegiatan mengantar bantuan dan evakuasi menggunakan sabun dan cairan disinfektan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat