kievskiy.org

Ketua KPU Minta Maaf, Pernyataannya Soal Sistem Pemilu Proporsional Terbuka-Tertutup Buat Gaduh

Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. /Antara/ Fransisco Carolia

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari meminta maaf terkait pernyataannya mengenai sistem Pemilihan Umum (Pemilu) yang menjadi sorotan. Dia mengaku tak bermaksud menyebabkan perdebatan yang sebenarnya tidak perlu di berbagai kalangan.

Hal itu disampaikan usai dia yang sempat menjadi sasaran tembak Komisi II DPR saat Rapat Kerja memasuki sesi terakhir, yakni pembacaan kesimpulan. Anggota Dewan secara sepihak menyodorkan draf kesimpulan yang menggiring opini bahwa semua peserta rapat menyetujui Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka sebagaimana yang telah diterapkan sejauh ini.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menolak pemerintah dimasukkan dalam poin kesimpulan tersebut. Dia menyinggung bahwa pemerintah merupakan pihak nonpartisan, dan tidak akan mendahului proses hukum yang sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).

Setelah itu, para anggota Komisi II saling sahut dan bersikeras bahwa poin itu harus disepakati guna menenangkan kondisi di lapangan. Wakil Ketua Komisi II Saan Mustopa pun menyebut akibat pernyataan Hasyim Asy'ari, banyak bakal calon legislatif (Caleg) di akar rumput memilih untuk menunda rencana mereka menyosialisasikan diri. Akibatnya, tidak sedikit partai politik yang kesulitan menjaring caleg.

Perdebatan alot ini bahkan membuat rapat kerja molor hingga 2 jam. Kesepakatan baru pun terbit ketika muncul alternatif agar dibuat poin kesimpulan baru yang pada intinya menyatakan KPU tegas mendukung Pemilu 2024 mengacu pada UU Pemilu yang menggunakan sistem proporsional terbuka.

Menjelang akhir rapat, Hasyim Asy'ari pun menyampaikan permintaan maafnya atas pernyataan yang membuat ramai tersebut. Dia menyebut dirinya tak bermaksud menyampaikan pernyataan yang justru menimbulkan diskusi berkepanjangan.

"Saya sebagai pribadi mohon maaf karena pernyataan saya itu kemudian menimbulkan diskusi yang berkepanjangan dan mungkin diskusi yang tidak perlu," katanya dalam Rapat Kerja Komisi II DPR dengan Mendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP, Rabu, 11 Januari 2022.

"Yang kedua, sekali lagi saya tidak dalam posisi atau bermaksud untuk apa namanya sebagaimana menimbulkan problematika tadi itu," ucapnya.

"Kemudian yang ketiga, tentu kami di KPU, terutama saya sendiri akan mengambil hikmah dari peristiwa ini. Mohon maaf sekali lagi terima kasih," ujar Hasyim Asy'ari menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat