kievskiy.org

Golkar Sebut Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Bisa Mengkhianati Reformasi

Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono menegaskan bahwa sistem pemilu proporsional terbuka masih menjadi yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Menurutnya, sistem ini masih relevan untuk Indonesia ke depannya, sementara sistem proporsional tertutup akan membawa pada kemunduran berpolitik

Dave menilai bahwa sistem proporsional terbuka memberikan hak kepada masyarakat untuk menentukan siapa diinginkan untuk menjadi wakilnya di parlemen.

Baca Juga: Golkar: Ridwan Kamil Tidak Jadi Bergabung Bukan Berarti Kiamat

"Ini juga menjadi alat untuk masyarakat menilai ataupun menghukum bilamana ada wakil-wakilnya yang tidak bekerja dengan baik," katanya, dalam keterangannya, Jumat, 30 Desember 2022.

Dave menegaskan bahwa jangan sampai kewajiban ini hilang hanya karena keinginan elite partai politik yang ingin mengontrol pergerakan bangsa.

Kembali ke sistem proporsional tertutup akan memperkuat sistem oligarki di dalam partai. Selain itu, menurut dia, melalui sistem ini hanya memberikan kekuatan kepada partai untuk menentukan siapa yang mereka inginkan, bukan keinginan masyarakat.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Masih Bertugas Meski PPKM Dicabut Jokowi, Menilik Balik Kata Wiku Soal Endemi

"Sementara di Pemilu era demokrasi, ini yang harus diutamakan adalah hak suara rakyat, suara rakyat adalah suara Tuhan," katanya.

Lebih jauh, Dave berpendangan, bila Indonesia kembali ke sistem proporsional tertutup maka akan menghianati proses reformasi dan mencabut hak rakyat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat