kievskiy.org

Cegah Kecurangan Pemilu, Bawaslu Membentuk Kampung Antipolitik Uang

Ilustrasi politik uang, gratifikasi, dan korupsi.
Ilustrasi politik uang, gratifikasi, dan korupsi. /Pixabay/Оксана Pixabay/Оксана

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Puadi menyampaikan pembentukan kampung antipolitik uang oleh pihaknya diharapkan dapat memperkokoh komitmen masyarakat di dalamnya untuk menolak praktik politik uang dalam pemilu.

"Dengan terbentuknya kampung antipolitik uang, diharapkan muncul kampung-kampung dengan karakter masyarakat yang memiliki kesadaran politik tinggi untuk mewujudkan demokrasi yang bersih dan bermartabat serta memiliki komitmen kokoh menolak dan melawan politik uang," ujar anggota Bawaslu Puadi kepada wartawan di Jakarta, Senin 26 Desember 2022.

Puadi lalu mengingatkan praktik politik uang bukan hanya menjadi musuh besar bagi pelaksanaan demokrasi yang baik, melainkan pula musuh besar bagi pembangunan di suatu negara.

Oleh karena itu, Bawaslu secara konsisten meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya politik uang.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Soal Praktik Politik Uang Jelang Pemilu 2024: Jika Dibiarkan, Bakal Mengganggu Demokrasi

"Bawaslu berusaha menyentuh ruang hati masyarakat untuk menolak politik uang, setidaknya untuk diri sendiri dan keluarga," tambah Puadi.

Salah satu contoh kampung antipolitik uang itu adalah Desa Gunungsari yang terletak di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Penyakit

Sebelumnya, saat menghadiri acara Konsolidasi Nasional Bawaslu 2022 di Jakarta, Sabtu 17 Desember 2022, Presiden Joko Widodo meminta Bawaslu untuk melibatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya dalam mengawasi praktik politik uang yang terjadi di lapangan setiap penyelenggaraan pemilu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat