kievskiy.org

Motif WNI Jual Senjata dari Filipina ke Papua: Ingin Dukung Perjuangan Rakyat Papua untuk Merdeka

Ilustrasi senjata api.
Ilustrasi senjata api. /Pixabay/Brett Hondow

PIKIRAN RAKYAT - Polisi mengungkapkan motif Warga Negara Indonesia (WNI) menjual senjata dari Filipina ke Papua. Polisi mengatakan hal itu berkaitan dengan masyarakat yang menginginkan agar Papua merdeka.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan Anton Gobay merasa sebagai putra Papua ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka. Dia pun engaku pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat, dan juga menjadi salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini.

"AG menyampaikan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka. Namun, hanya seorang simpatisan yang tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut," katanya, Jumat, 13 Januari 2023.

Tergiur Bisnis Menjanjikan

Berdasarkan hasil penyidikan gabungan Polri bersama Philipines National Police (kepolisian Filipina), Anton Gobay mengaku menjual senjata yang dibawanya ke Papua. Dia tergiru melakukan jual beli senjata api, karena bisnis itu sangat menjanjikan di Papua.

"Tujuan AG (Anton Gobay) membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua," ucap Dedi Prasetyo.

Baca Juga: Polemik UU PPSK, MAKI: Polri Harus Tetap Diberi Kewenangan Selidiki Pidana Keuangan

Dia menjelaskan, Anton Gobay mengaku jika senjata api yang dibelinya dari Danao City berhasil lolos masuk ke Papua, dia akan menjual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi. Anton Gobay mengetahui orang-orang di Danao City memiliki kemampuan memproduksi, merakit, dan memodifikasi senjata api, serta menjualnya jika telah disepakati harga yang ditawarkan sesuai dengan jenis senjatanya.

"Saat transaksi senjata api, AG hanya melihat sampel kemudian melakukan pembayaran," ucap Dedi Prasetyo.

Menurutnya, senjata yang diterima Anton Gobay sudah tersimpan di dalam tas koper tanpa melakukan pengecekan kembali terhadap senjata api yang dibeli. Hasil wawancara tim Polri dan tim KBRI bersama-sama dengan Philippines Regional Intelligence Division, Mindanao Intelligence Task Group of Philippines Immigration (MITG), dan National Intelligence Coordination Agencies (NICA) terungkap, Anton Gobay berangkat ke Filipina pada bulan September 2022 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Bandara Internasional Ninoy, Filipina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat