kievskiy.org

Cemas Bentrok TKI vs TKA China Rusak Iklim Investasi, Bupati Morowali: Kami Ingin Kehadiran Investor

Ilustrasi bentrokan. Bupati Morowali tanggapi kerusuhan yang terjadi di smelter 2 PT GNI.
Ilustrasi bentrokan. Bupati Morowali tanggapi kerusuhan yang terjadi di smelter 2 PT GNI. /Pixabay/Fajrul_Falah Pixabay/Fajrul_Falah

PIKIRAN RAKYAT - Bentrokan terjadi di area pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Sabtu, 14 Januari 2023. Tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA) asal China dilaporkan terlibat perkelahian hingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Masing-masing korban jiwa disebut berasa dari dua kubu, dua dari golongan tenaga kerja Indonesia (TKI) sementara satu lainnya merupakan TKA China. Selain itu, peristiwa bentrokan menyebabkan tiga pekerja alami luka-luka.

Informasi tersebut dibeberkan oleh Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto pada Minggu, 15 Januari 2023. Selanjutnya, diberitakan juga para TKA yang terlibat kini telah diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI.

"Korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka," ujar Didik Supranoto.

"Sementara untuk TKA diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI," ucapnya.

Baca Juga: Erick Thohir Dapat ‘Suara’ Gibran Rakabuming Buru Posisi Ketua PSSI: Secara Personal Saya Dukung 

Menanggapi bentrokan maut ini, Bupati Morowali Utara Delis Julkasson Hehi melayangkan kecaman. Dia menduga aksi kekerasan tersebut dipicu oleh kemunculan provokator di tengah para pekerja yang tengah berunjuk rasa.

"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," ucapnya.

Bupati Morowali menegaskan bila pihaknya sangat menerima kehadiran para investor untuk turut membantu mengembangkan potensi daerahnya tersebut. Ada pun kehadiran provokator di tengah bidang usaha ini sangat disayangkan karena dikhawatirkan dapat membuat iklim investasi rusak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat