kievskiy.org

Jumlah Masyarakat Miskin di Yogyakarta Naik, Kenaikan Mencapai 10 Persen

Ilustrasi kemiskinan.
Ilustrasi kemiskinan. /Pixabay/Frantisek_Krejci

PIKIRAN RAKYAT - Daerah Istimewa Yogyakarta mencatatkan kenaikan angka masyarakat miskin pada 2023. Kenaikan tersebut mencapai 10 persen.

Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan hasil pendataan dan verifikasi pada 2022 yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta. Dari hasil pendataan, didapati kenaikan jumlah masyarakat miskin.

"Pendataan warga miskin terakhir kali dilakukan pada 2020 dan tidak dilakukan pada 2021 karena masih pandemi. Jika dibanding 2020, data hasil pendataan 2022 memang mengalami kenaikan," kata kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta, Supriyanto.

Dari pendataan pendataan yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta, ditemukan adanya 17.451 kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kelompok warga miskin. Jumlah tersebut naik 1.641 KK jika dibandingkan dengan data pada 2020 yaitu 15.810 KK.

Baca Juga: Tak Terima Anaknya Dicukur, Orangtua Siswa Cukur Balik Rambut Gurunya di Dalam Kelas

Ada tiga pengelempokan data keluarga miskin atau disebut data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS) yang dibagi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Kategori tersebut yaitu fakir miskin sebagai strata terbawah, miskin, dan rentan miskin.

"Untuk data hasil pendataan 2022, tidak ada penambahan data warga yang masuk kategori fakir miskin. Jadi sudah sejak 2020 tidak ada warga di kelompok tersebut," ujar Supriyanto.

Sementara itu, jumlah kelompok yang mendominasi data warga miskin pada pendataan 2022 yatu kategori rentan miskin. Ada sebanyak 14.986 KK untuk kategori rentan miskin dan 2.465 KK untuk kategori miskin.

Baca Juga: Pakar Setuju Jalan Berbayar Diterapkan di Jakarta, Singgung Soal Stres hingga Kemacetan: Dipercepat Saja

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat