kievskiy.org

Pakar Setuju Jalan Berbayar Diterapkan di Jakarta, Singgung Soal Stres hingga Kemacetan: Dipercepat Saja

Ilustrasi ERP atau jalan berbayar.
Ilustrasi ERP atau jalan berbayar. /Antara/Hafidz Mubarak Antara/Hafidz Mubarak

PIKIRAN RAKYAT - Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengaku setuju dengan kebijakan jalan berbayar yang rencananya akan diterapkan di Jakarta. Menurutnya, banyak sisi positif yang bisa dirasakan masyarakat dengan kebijakan tersebut.

Menurutnya, kebijakan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) berdampak baik bagi kondisi lalu lintas di Jakarta. Mulai dari mengurai kemacetan hingga mengurangi stres pengendara menjadi contoh positifnya.

"Saya melihat dari perspektif keselamatan. Kita lihat populasi kendaraan bermotor pada jalan jalan tertentu sudah begitu padat, dan ini sejalan dengan kemacetan," tutur Jusri Pulubuhu saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com pada Jumat, 20 Januari 2023.

"Kemacetan sejalan dengan biaya tinggi. Kita bisa lost oppurtunity, menyediakan waktu lebih. Belum lagi dampak tak terlihat, mudah stress, sakit, dan lain-lain," ujarnya menambahkan.

Jusri Pulubuhu menilai penerapan ERP perlu dilakukan di sejumlah daerah tertentu, karena bertujuan untuk menekan populasi di beberapa titik. Nantinya, kemacetan bisa ditangani dan memberikan dampak positif untuk masyarakat.

Baca Juga: Muncul Rumor Anies Baswedan Tersandung Kasus Korupsi Beras Bansos, NasDem Dikabarkan Lakukan Pembatalan

"Jadi ERP tadi misalnya penggunaan jalan berbayar tadi pada daerah-daerah tertentu, saya setuju. ini kan tujuannya untuk menekan populasi untuk spot-spot tertentu di jakarta," ucapnya.

"Untuk ketidakmacetan, kalau sudah terjadi, ada dampak intagible. Luar biasa. Orang-orang di situ akan tenang, nyamana, rentan stress, efeknya luar biasa," kata Jusri Pulubuhu menambahkan.

Meski begitu, dia berharap biaya ERP tidak sesuai dengan yang dianggarkan, yakni berkisar antara Rp5.000 sampai Rp19.000. Menurutnya, harga ERP yang murah tidak akan berdampak bagi kemacetan di Ibu Kota.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat