kievskiy.org

MUI Minta Kemenlu Tegas, Beri Peringatan ke Swedia Imbas Aksi Pembakaran Al-Qur'an

Akibat adanya pembakaran Al-Quran di Swedia, ketegangan dengan Turki semakin meningkat di tengah ingin masuknya ke NATO.
Akibat adanya pembakaran Al-Quran di Swedia, ketegangan dengan Turki semakin meningkat di tengah ingin masuknya ke NATO. /Reuters/TT NEWS AGENCY

PIKIRAN RAKYAT - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Kementerian Luar Negeri RI memberi peringatan pada duta besar Swedia atas tindakan politisi ekstrimis negaranya yang membakar salinan Al-Qur'an. Sebelumnya, tindakan Rasmus Paludan ini juga telah mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Selain kecaman, MUI juga menyoroti tindakan Rasmus Paludan sebagai pelaku pembakaran Al-Qur'an. Ini juga termasuk jejaknya yang sudah melakukan aksi serupa berulang kali di Swedia.

Rasmus Paludan merupakan politisi pendiri Stram Kurs, partai yang memiliki pandangan kebencian ekstremis pada Islam. Tercatat, Rasmus sudah sangat sering melempar pernyataan yang mencela Muslim.

Dengan alasan itu, MUI menilai Paludan sebagai sosok politisi tak beradab dan menjadi musuh semua orang.

Baca Juga: Prediksi Skor Southampton vs Newcastle di Carabao Cup: Head to Head, Statistik Tim, hingga Starting Line Up

"Paludan adalah orang tak beradab dan menjadi musuh bagi semua orang yang berpikiran sehat," ujar Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Lebih lanjut, MUI menyoroti partai Stram Kurs yang didirikan Paludan, sebagai kelompok dengan pelanggaran berat terhadap prinsip menghormati hak-hak beragama.

"Kelompok ini benar-benar telah melakukan pelanggaran berat terhadap prinsip keharusan menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak beragama," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, MUI juga menyesalkan sikap abai dari Pemerintah Swedia hingga Paludan seolah bebas melakukan aksi yang sama secara berulang kali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat