kievskiy.org

KSAD Dudung Abdurachman Terbangkan Pasukan ke Papua Guna Tangani KKB

Ilustrasi. KSAD Dudung Abdurachman menerbangkan pasukan ke Papua untuk tangani KKB.
Ilustrasi. KSAD Dudung Abdurachman menerbangkan pasukan ke Papua untuk tangani KKB. /Pexels/Kony Xyzx

 

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menerbangkan pasukannya ke Papua untuk menangani aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kian meresahkan. Adapun para pasukan TNI AD tersebut diberangkatkan pada Jumat, 10 Februari 2023 melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Pada hari ini saya akan ke Halim, saya ingin melihat pasukan yang akan diberangkatkan ke Papua, saya akan memberikan (dukungan) morel kepada mereka," kata Dudung, dilansir Pikiran-rakyat.com dari Tribrata News.

Perwira tinggi TNI AD itu mengatakan bahwa keberangkatan pasukannya difokuskan untuk menangani KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan yang menjadi lokasi aksi teror beberapa waktu lalu.

Diketahui beberapa waktu lalu telah terjadi beberapa kekacauan yang dilakukan oleh KKB, yakni pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro yang sempat dibajak hingga penyanderaan sang pilot pesawat.

Baca Juga: Dagangan Sepi Pembeli Sejak Ada Tol Cisumdawu, Pedagang Kirim Ubi Busuk dan Tahu Basi ke Kantor CKJT

Mantan Pangdam Jaya itu mengatakan tujuan diterbangkannya pasukan TNI AD ke Papua tidak hanya untuk mengejar KKB, tetapi juga untuk mengevakuasi pilot Susi Air yang sempat terkendala karena cuaca dan medan lokasi yang sulit ditempuh karena berada di tengah hutan.

Kendati demikian, Dudung tidak menjelaskan lebih rinci terkait jumlah pasukan dan satuan elite TNI AD yang diberangkatkan ke Papua dengan alasan untuk menjaga keamanan sehingga tetap menjadi rahasia.

Selain itu, Dudung menegaskan meskipun pihaknya melakukan pendekatan secara humanis, namun akan tetap bersikap tegas terhadap KKB di Papua sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

"Pendekatan tetap humanis, tetapi sebetulnya yang bisa menjawab ini adalah kewenangan Mabes TNI. Kalau saya kan hanya mengirim. Tapi yang menggunakan itu Mabes TNI. Konsepnya saya lihat Panglima tetap persuasif, humanis, dan tegas terhadap para pelaku teroris," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat