kievskiy.org

Pemilih Pemula 2024 Cari Info dari Medsos, Pengamat Politik Ungkap Pendekatan yang Bisa Ditempuh

Ilustrasi pemilih pemula 2024 yang mencari informasi lewat medsos.
Ilustrasi pemilih pemula 2024 yang mencari informasi lewat medsos. /Pixabay/Sasin Tipchai Pixabay/Sasin Tipchai

PIKIRAN RAKYAT - Media sosial akan menjadi media rujukan bagi pemilih muda dan pemilih pemula menjelang Pemilu 2024 yang akan digelar satu tahun lagi pada 14 Februari 2024. Tingginya keterikatan pemilih usia 17-39 tahun ini dengan media sosial membuat mereka ingin menentukan pilihan berdasarkan informasi yang didapatkannya dari sana.

Indikasi bahwa mereka lebih mempertimbangkan medsos untuk mendapatkan informasi ataupun menyampaikan sikap politik tergambar dari data survei dari Centre for Strategic International Studies (CSIS) pada akhir tahun lalu. Para pemilih muda lebih banyak yang melakukan aktivitas politik dengan cara menyampaikan pendapat melalui media sosial.

Data itu menunjukkan, terdapat 17,7 persen yang memanfaatkan medsos dan 6 persen yang menyampaikan pendapat secara langsung kepada pejabat publik atau anggota dewan. Sementara, hanya 2,4 persen yang mau memberikan donasi untuk kegiatan parpol.

Beberapa pemilih pemula yang ditanyakan berkaitan dengan pencarian informasi jelang Pemilu 2024 juga seluruhnya memilih medsos untuk mencari tahu tentang calon-calon yang akan dipilih. Mereka enggan untuk menghadiri kampanye terbuka untuk mempertimbangkan seorang kandidat.

Baca Juga: Pengamat Politik Unpad: Partisipasi Pemilih Muda 2024 Cenderung Rendah tapi Potensial bagi Parpol

Seperti yang dikatakan Marvin Bryan (18), mahasiswa, ia menuturkan, ia lebih suka mencari informasi melalui medsos karena lebih mudah. Meski, ia juga masih kuatir akan kekurangan informasi sehingga nantinya salah memilih.

Namun, faktor teknologi itu memang menjadi pertimbangan dia dalam menilai para calon.

"Karena harapannya, pemimpin masa depan adalah pemimpin yang melek teknologi dan dapat membawa Indonesia maju, makmur, dan aman," ujarnya.

Sementara, Ravi Alvaro (17), siswa SMA, ingin berpartisipasi dalam pemilu namun ingin memilih orang yang memiliki visi jangka panjang bahkan sampai 100 tahun ke depan. Karenanya, ia lebih suka mempertimbangkan setiap calon dari informmasi yang didapatnya melalui medsos supaya bisa menilai dengan baik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat