kievskiy.org

Kementerian PPPA Tolak Dukung Childfree karena Tidak Ingin Bangsa Indonesia Punah

 Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /Pixabay/jarmoluk

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) turut menanggapi ramainya pembicaraan soal childfree. Perbincangan soal childfree rama dibicarakan setelah influencer media sosial, Gita Savitri, menyebut bahwa childfree bisa bikin awet muda. Childfree adalah keputusan untuk tidak memiliki anak yang dipilih secara sadar oleh pasangan yang sudah menikah.

Kementerian PPPA mengatakan, childfree tidak sejalan dengan visi dan misi yang mereka bawa. Hal itu diungkapkan Eni Widiyanti selaku Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga Kementerian PPPA dalam diskusi bertema "Cegah Perempuan Terjebak Toxic Relationship dengan Pria Posesif" yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat, 17 Februari 2023.

"Tentunya KemenPPPA tidak akan mendukung yang seperti itu," ujar.

Menurut Eni, akan sangat berbahaya jika Kementerian PPPA mendukung childfree. "Suatu bangsa itu, kan, ada penduduk, ada perempuan, ada laki-laki dengan segala usia dan kondisi. Kalau ternyata ada yang memutuskan enggak mau punya anak, terus KemenPPPA mendukung, bisa punah bangsa ini," ujarnya dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Rayuan agar Tidak Childfree, 5 Negara Berikut Bayar Warganya yang Bersedia Punya Anak

Lebih lanjut, Eni mengatakan, fokus pemerintah adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, termasuk masalah stunting yang masih menjadi pekerjaan besar saat ini.

Dipaparkan Eni, stunting pada anak-anak terjadi karena kurangnya asupan makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari.

"Misalnya dari segi kenapa stunting itu penting banget untuk diatasi, ya karena begitu anak lahir, dia stunting karena kurang gizi. Itu concern kita terhadap keberlangsungan bangsa," ujarnya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Bicara Soal Childfree: Kalau Tak Punya Anak, Siapa yang Melanjutkan Dunia?

Childfree Tidak Populer di Indonesia

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memastikan childfree tidak populer di Indonesia. Hal ini terbukti dengan laporan angka rata-rata kelahiran total (total fertility rate/TFR) secara nasional tahun 2020 lalu. Menurut BKKBN, angka itu masih dalam batas wajar, yakni 2,18 poin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat