kievskiy.org

Ancam Egianus yang Sandera Pilot Susi Air, Danrem 172 PWY: Segera Serahkan Diri, jika Tidak, akan Dikejar

KKB pimpinan Egianus Kogoya yang sandera pilot Susi Air diminta menyerah.
KKB pimpinan Egianus Kogoya yang sandera pilot Susi Air diminta menyerah. /Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times Tangkapan layar YouTube The Times and The Sunday Times

PIKIRAN RAKYAT – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air masih belum mau melepas kapten Philip Mark Marthens. Setelah persembunyian mereka di Nduga terungkap, KKB pimpinan Egianus Kogoya justru bergerak dan bersembunyi di tempat lain.

KKB pimpinan Egianus Kogoya sempat muncul dan membagikan video saat mereka menodong pilot Susi Air dengan senjata. Philip Marthens diminta menyampaikan keinginan kelompok tersebut yang mendesak aparat untuk mundur.

Selain itu, Philip Marthens juga menyampaikan keinginan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang mendesak Papua Merdeka. Video itu langsung viral di media sosial, dan kelompok tersebut langsung bergerak menghindari kejaran aparat.

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mendesak KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk segera menyerahkan diri. Danrem 172 PWY itu juga memberikan ancaman pada kelompok yang menyandera pilot Susi Air tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Cap KKB Organisasi Teroris, Komnas HAM Papua Justru Ingin Berdamai

“Saya berharap Egianus Kogoya segera menyerahkan diri ke polisi karena bila tidak akan dikejar dan ditangkap,” kata Sembiring.

Sembiring bahkan mengaku akan memimpin langsung upaya pengejaran dan penangkapan tergadap Egianus, bila kelompok tersebut tak segera menyerahkan diri. Banyak informasi yang belum disampaikan ke publik lantaran upaya pembebasan pilot Susi Air masih berlangsung.

Dalam upaya penyelamatan ini, Sembiring mengungkapkan jika KKB di Papua sudah terpecah menjadi beberapa pimpinan. Hal itu justru menguntungkan pemerintah, dan Sembiring berharap KKB tidak akan bersatu.

Upaya pembebasan pilot Susi Air tak hanya terkendala dengan ancaman dari pihak KKB saja. Sembiring menyebut untuk mencapai satu titik ke titik lain hanya bisa dilakukan dengan helikopter, sehingga perlu perhitungan yang tepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat