kievskiy.org

Kapolda Papua Berharap Segera Temukan Keberadaan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri. /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri memastikan bahwa penyanderaan terhadap pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah benar sebagaimana video dan foto yang beredar di media sosial. Di foto itu, Philips memakai baju bertulisan 'Papua Merdeka' sambil dikelilingi sejumlah kombatan KKB.

Dalam video itu, Philips Mark Mehrtens menyuarakan tuntutan KKB agar pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua. Sejumlah kombatan KKB mengarahkan senjatanya ke arah Philips.

"Papua OPM menangkap saya untuk Papua merdeka," ujar Philips yang berbicara dengan menggunakan bahasa inggris.

"Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka meminta agar militer Indonesia pulang, jika tidak mereka tetap menahan saya, keselamatan saya akan terancam," ujarnya melanjutkan.

Baca Juga: Vonis Ringan Justice Collaborator Bharada E, Bukti Hukum Tidak Tumpul ke Atas dan Tajam ke Bawah

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menilai, foto dan video itu diambil beberapa saat setelah aksi pembakaran pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Artinya, posisi penyanderaan Philips Mehrtens tak sesuai dengan lokasi dalam foto dan video yang beredar itu. Namun, aparat gabungan TNI-Polri terus berupaya mencari jejak keberadaan pilot Susi Air tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami mendapat laporan terkait keberadaannya, sehingga dapat dilakukan evakuasi terhadap yang bersangkutan," ujar Mathius Fakhiri dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 15 Februari 2023.

Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge juga berupaya melakukan negosiasi dengan melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat setempat.

Sejauh ini, insiden penyanderaan pilot Susi Air telah membuat situasi mencekam di tengah penduduk, sehingga banyak masyarakat memilih mengungsi ke Kenyam. Sejumlah anak-anak, perempuan, dan masyarakat diangkut menggunakan helikopter milik TNI-Polri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat