kievskiy.org

Praktik 'Jual-beli Kepala' di Bali Bisa Turunkan Kualitas Pariwisata Indonesia

Ilustrasi pariwisata Bali bernama Pura Ulun Danu.
Ilustrasi pariwisata Bali bernama Pura Ulun Danu. /Pixabay/DEZALB Pixabay/DEZALB

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyatakan, penindakan tegas akan diambil terhadap oknum agen perjalanan yang melakukan praktik 'jual beli kepala'. Keputusan itu merupakan buntut temuan kasus yang terjadi di Bali yang menyasar wisatawan asal China.

Menparekraf menilai praktik jual-beli kepala yang dilakukan di Bali dapat berujung pada penurunan kualitas kepuasan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata dalam negeri.

Adapun jual-beli kepala adalah praktik agen perjalanan yang menawarkan paket pariwisata dengan harga miring, tentu dengan mendatangkan wisatawan dalam jumlah tertentu.

"Praktik ini memungkinkan kuantitas jumlah pengunjung bisa dicapai, tetapi akan menurunkan kualitas paket wisata yang ditawarkan," ujar Sandiaga Uno dalam pernyataan tertulis pada Jumat, 25 Februari 2023.

Baca Juga: Bali Jadi Salah Satu Destinasi Terpopuler di Dunia, Bertengger di Posisi 2

"Ini akan mengurangi kepuasan wisatawan dalam kunjungan mereka ke destinasi wisata," ujarnya lagi.

Menurut Sandiaga, pariwisata Indonesia harus selalu mengutamakan kualitas bagi seluruh pengunjung yang datang.

Artinya, setiap pengunjung harus melihat bahwa pemulihan pariwisata di Bali ini berbasis kualitas sehingga mereka memahami bahwa kunjungan itu untuk menikmati wisata yang sudah diakui dunia.

"Momentum kebangkitan pariwisata bukan hanya soal kuantitas kedatangan pengunjung, tapi juga soal kualitas dan keberlanjutan lingkungan," ujarnya menegaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat