kievskiy.org

Gangguan Mental Remaja Meningkat, Survei KPAI: Ketidakadilan Pengasuhan pada Ibu Berefek Domino

Ilustrasi remaja.
Ilustrasi remaja. /Pexels Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Prevalensi gangguan mental bagi remaja di atas umur 15 tahun meningkat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018.

Sementara survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia menunjukkan kerap terjadi kekerasan terhadap anak dalam pengasuhan pada masa pandemi covid-19.

Psikolog Anak dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Annelia Sani Sari mengatakan, kesehatan jiwa kian menjadi faktor penentu, terutama bagi perkembangan anak agar menjadi orang dewasa berkualitas.

Baca Juga: Curhat pada Psikolog, Jessica Iskandar Menangis Ungkap Ketakutan di Hidupnya saat Ini

Namun demikian, statistik masih menunjukkan bagaimana gangguan mental masih menjadi musuh yang tidak terlihat.

Menurutnya, WHO mencatat 15% anak remaja di negara berkembang berpikiran untuk bunuh diri, dimana bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia bagi kelompok anak usia 15-19 tahun.

“Di Indonesia sendiri, hasil Riskesdas 2018 menemukan bahwa prevalensi gangguan mental emosional remaja usia di atas 15 tahun meningkat menjadi 9,8% dari 6% di tahun 2013,” katanya dalam telekonferensi Halo Talks, Kamis, 23 Juli 2020.

Baca Juga: Napak Jagat Pasundan Jajal Ruang Virtual untuk Kreasi Seniman Tradisional

Menurutnya, kesehatan mental anak penting dijaga supaya memiliki beberapa karakter positif, seperti mampu beradaptasi dengan berbagai keadaan, menjaga hubungan baik, dapat menghadapi stres dan dapat bangkit dari keadaan sulit.

Ia menuturkan beragam faktor yang menyumbang kepada turunnya kesehatan mental anak dan remaja, seperti persoalan ekonomi, pendidikan, maupun krisis kesehatan seperti pandemi corona saat ini.

“Dukungan komprehensif untuk kesehatan mental anak dan remaja harus melalui deteksi dini dan intervensi yang bersifat menyeluruh,” katanya.

Baca Juga: Atta Halilintar Ungkap Kebiasaannya saat Tidur, Ayu Ting Ting: Penakut Itu Namanya!

Ketua KPAI Susanto mengatakan, KPAI melakukan survei terpisah terhadap 25.164 anak dan 14.169 orang tua pada 8-14 Juni 2020. Secara umum, survei menunjukkan perilaku dan hubungan orang tua dan anak di tengah masa pandemi covid-19.

Pada hasil survei kepada anak menunjukkan bahwa pengasuhan dominan dilakukan ibu, mulai dari memberi tahu protokol covid, mendampingi anak saat belajar, mendampingi anak beraktivitas selain belajar selama pandemi covid, mengajak beribadah hingga mengajak peduli pada sesama.

Sebanyak 21% ayah tidak pernah mendampingi anak belajar dan sebanyak 17,5% ayah tidak pernah mendampingi anak beraktivitas selain belajar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat