kievskiy.org

Susi Pudjiastuti Pastikan Tak Ada Larangan Terbang sebelum Pilot Susi Air Disandera KKB Papua

Ilustrasi pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua, pilotnya yakni Philip Mark Mehrtens disandera sampai saat ini.
Ilustrasi pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua, pilotnya yakni Philip Mark Mehrtens disandera sampai saat ini. /ANTARA FOTO/Spedy Paereng/aww/aa. ANTARA FOTO/Spedy Paereng/aww/aa.

PIKIRAN RAKYAT - Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, memastikan tidak ada larangan terbang bagi maskapainya sebelum peristiwa pembakaran pesawat yang berujung penyanderaan pilotnya, Philip Mark Mehrtens, di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa, 7 Februari 2023.

"Kita biasanya tak terbang ke tempat yang memang sudah ada indikasi, rumor, ketentuan, ada notam resmi dari pemerintah, notam itu ya notice to airmen, jadi itu ketentuan tidak boleh terbang," kata Susi di Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.

Menurut Susi, pihaknya selalu berkoordinasi dengan maskapai lain terkait keamanan penerbangan. Di sisi lain, Bandara Paro merupakan bandara perintis yang aman sesuai ketentuan pemerintah.

"Jadi semua yang terbang adalah biasanya rute perintis dan rute yang aman. Jadi kalau (Bandaral Paro) itu salah satu rute perintis dan kita terbang ke sana bertahun-tahun menerbangi rute perintis. Rute perintis itu adalah salah satu rute yang ditentukan dalam kontrak dan harus diterbangi oleh Susi Air, itu berarti bandaranya yang diketahui dan ditulis dalam kontrak," ucapnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Penyanderaan Kapten Phillip Membuat Pilot Lain Takut Terbang

"Jadi dengan segala kehati-hatian, apa yang terjadi ini adalah sebuah surprise dan saya sangat prihatin, tidak habis pikir. Dan sekali lagi untuk saya pribadi, statement saya adalah apapun kita berjuang untuk kebebasan dan kebaikan, ya, tentu dengan kebaikan, bukan dengan mengambil kemerdekaan orang lain," tuturnya menambahkan.

Sebagai informasi, Phillip bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak usai mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa, 7 Februari 2023.

Adapun lima orang penumpang tersebut merupakan warga asli Papua dan telah kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara Phillip hingga saat ini masih disandera.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat