PIKIRAN RAKYAT - Pengacara tersangka Shane Lukas rekan dari Mario Dandy yang bertugas merekam adegan penganiayaan sadis terhadap korban David Ozora, Happy SP Sihombing mengaku kliennya tertekan saat melakukan perekaman.
Happy menyebtukan saat bersama Mario Dandy, kliennya dalam kondisi tertekan. Hal ini dikarenakan Mario kerap berlaku sesukanya dan menggampangkan sesuati hingga pernah mengajarkan Shane tidak membayar tol.
”Dia pada saat dengan si Mario ini dia kan sudah lama kenal, sudah hampir setahun lebih. Jadi sewaktu dia disuruh merekam itu, dia sudah di bawah tekanan,” kata Happy, Rabu 1 Maret 2023.
Shane mengatakan, selama berteman dengan Mario setahun belakangan ia menjadi orang penurut setiap diminta atau diperentahkan Mario. Ini disebabkan, Shane takut dengan relasi kuasa yang dimiliki Mario Dandy mengingat ayahnya merupakan seorang pejabat.
Baca Juga: Rafael Alun Trisambodo Sempat ‘Dicurigai’ pada 2015-2018, KPK: Kami Punya Keterbatasan
”Dalam pergaulan, Mario ini selalu menggampangkan, dia kalau bawa Rubicon selalu lewat (Tol) tidak bayar, ada dia bilang, ini Shane caranya nggak bayar pakai tol. Dia selalu di bawah tekanan, dia tahu bahwa si Mario ini bisa melakukan apa pun,” jelasnya.
Botol Miras Ditemukan di Mobil Rubicon
Happy juga buka suara terkait botol miras yang ditemukan di mobil Jeep Rubicon milik Mario Dandy dan bukan milik kliennya. Happy menegaskan bahwa Shane tidak mengetahui pemilik maupun kandungan alkohol pada botol berisi miras tersebut.
"Yang jelas itu bukan punya Shane Lukas kalau di dalam mobil ada minuman atau apa," kata Happy di Polres Metro Jakarta Selatan pada Selasa, 28 Februari 2023.