kievskiy.org

Pemudik Idul Adha Diperkirakan Serbu Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: Lebih Baik Tidak Usah Pulang

Ganjar Pranowo, pimpin  rapat percepatan penanganan covid-19 di Gedung A 2 kantor Pemprov Jateng, Senin, 27 Juli 2020.
Ganjar Pranowo, pimpin rapat percepatan penanganan covid-19 di Gedung A 2 kantor Pemprov Jateng, Senin, 27 Juli 2020. / dok. humas pemprov jateng

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh Kepala Desa di wilayahnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap protokol kesehatan  pemudik pada long weekend  Idul Adha.

Bahkan Ganjar berharap warga Jateng tidak usah mudik pada lebaran kurban.

Hal tersebut mengingat, penyebaran virus corona belum berhenti, bahkan di Jateng jumlah positif covid dan yang meninggal karena covid terus meningkat.

Baca Juga: Sarankan Jokowi Sediakan Alat CT Scan di Bandara untuk Cegah Covid-19, Tompi: Mahal Tapi Penting

 Berdasarkan data sebaran kasus covid 19  dari Dinas Kesehatan Jateng menyebutkan, hingga Senin, 27 Juli 2020 pukul 12.00 jumlah
positif  covid 19 mencapai 8.548, dirawat 1.379 sembuh 4.647  dan jumlah pasien meninggal lebih banyak dari pada yang sembuh yakni   722  orang atau 8,45 persennya.

Sehingga Gubernur Ganjar was was dengan datangnya pemudik dari kota besar yang merupakan zona merah. Sehingga dia berharap tidak ada lagi pemudik Idul Adha.

"Lebih baik tidak mudik saja, kalau tidak penting tidak usah mudik," kata Ganjar.

Baca Juga: Beat Max, Kawin Silang Honda BeAt dan Yamaha NMax yang Bikin Kepala Geleng-Geleng

Meski demikian,  Kades  diminta tetap waspada dengan mengoptimalkan fungsi Jogo Tonggo,  mencatat setiap pendatang yang masuk dan memastikan mereka menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

"Iya tadi diingatkan soal antisipasi pemudik pada long weekend besok. Karena juga bertepatan dengan Idul Adha. Maka saya minta seluruh Kades mengoptimalkan fungsi Jogo Tonggo nya dengan mencatat semua yang datang agar mereka menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kalau tidak, bisa bahaya," kata Ganjar.

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat percepatan penanganan covid-19 di Gedung A 2 kantor Pemprov Jateng, Senin, 27 Juli 2020. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada pemudik yang pulang kampung saat perayaan besar agama Islam itu.

Baca Juga: Doni Monardo: Kita Belum Dapat Tentukan Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia

Ganjar mengatakan akan menggelar rapat khusus terkait hal ini pada besok, Selasa, 28 Juli 2020. Rapat akan khusus membahas hal itu dan langkah apa yang akan dilakukan untuk mengontrol.

"Kalau karantina kayaknya nggak mungkin, karena itu 14 hari. Saya meminta semua menjaga diri saja dengan protokol kesehatan yang ketat. Dan sebaiknya, kalau tidak penting tidak usah mudik," ucapnya.

Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan shalat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban. Semua daerah harus menaati protokol kesehatan apabila hendak melaksanakan ibadah itu.

Baca Juga: Drone Mata-mata Bakal Dibuat Indonesia Bekerjasama dengan Turki

"Termasuk nanti bagaimana cara sholat Idul Adha, pemotongan hewan kurban untuk menghindari kerumunan-kerumunan. Harapan saya, tolong semua dikelola dengan baik, dibatasi jumlahnya, jaraknya dijaga dan disiapkan tempat cuci tangan. Semua wajib pakai masker," tegasnya.

Ganjar juga mengusulkan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal itu penting untuk menghindari kerumunan di masjid-masjid atau tempat pemotongan lainnya.

"Kalau dari RPH kan lebih baik, keluar sudah dibeseki begitu, dan bisa langsung didistribusikan. Itu jauh lebih baik, mengurangi terjadinya kerumunan," pungkasnya.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat