kievskiy.org

Menko PMK: Orangtua yang Sadar 1.000 HPK Anak Pengaruhi Pengentasan Stunting di Indonesia

Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Pixabay/Rene Asmussen Pixabay/Rene Asmussen

PIKIRAN RAKYAT - Perhatian penuh harus diberikan orangtua untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seorang anak menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Hal ini juga berkaitan untuk mencegah terjadinya kasus stunting di Indonesia.

Muhadjir Effendy mengeklaim bahwa perhatian penuh 1.000 HPK anak akan berdampak pada pengentasan stunting di seluruh wilayah Indonesia. Atas sebab itu, Muhadjir Effendy mengeluarkan imbauan agar masyarakat yang bayinya baru lahir wajib memberi perhatian penuh dalam 1.000 HPK itu.

"Jadi semua masyarakat wajib memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), jangan ada yang terlewat," ujar Menko Muhadjir Effendy dalam Rakornis BKKBN 2023 pada Selasa, 7 Maret 2023.

Diketahui, perhatian penuh 1.000 HPK yang dimaksud tak lain merupakan upaya orangtua memenuhi nutrisi lengkap kepada anak seperti ASI eksklusif selama 6 bulan dan berlanjut pemberian makanan pendamping asi serta imunisasi dasar. Adapun periode tersebut merupakan periode emas agar anak terhindar dari risiko stunting yang berdampak pada masa depan mereka.

Baca Juga: Elsimil Jadi Syarat Wajib sebelum Menikah, BKKBN Tegaskan Tujuannya untuk Mitigasi Risiko Stunting

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) baru-baru ini mengembangkan Sistem Belajar Mandiri (SiBima) demi mendorong gerakan 1.000 HPK pada anak. Lewat SiBima, BKKBN menyediakan akses mandiri pada buku-buku dan media e-learning yang dapat dipelajari para orangtua.

"Saya yakin kabupaten/kota, PKB/PLKB, dan kader telah memiliki dan menggunakan buku ini sebagai bahan penyuluhan keluarga di kelas BKB," ujar Nopian Andusti selaku Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN.

Berkaitan dengan materi dalam SiBima, BKKBN membeberkan tim penyusun yang berasal dari berbagai pihak seperti Tanoto Foundation, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), PKB/PLKB, dan para kader BKB.

Untuk isi pembahasannya, materi-materi dalam SiBima akan menerangkan sejumlah hal seperti cara pengasuhan, pemantauan pertumbuhan anak usia 0-23 bulan, pembentukan karakter anak, pemeliharaan kesehatan, gizi, dan perlindungan anak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat