PIKIRAN RAKYAT - Acep Hidayat (53), keluarga dari korban kebakaran Pertamina Plumpang, mengaku ada oknum yang menawarkannya sejumlah uang ganti rugi. Namun, dia harus menandatangani surat dari PT Pertamina yang berisi untuk tidak menuntut perusahaan milik BUMN tersebut atas kejadian kebakaran yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023 lalu.
Belum usai dia menghapus duka, Acep dihampiri oleh seorang yang membawa beberapa dokumen, di antaranya adalah surat perjanjian dari PT Pertamina. Kala itu, Acep tengah berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk mengurus administrasi pengeluaran jenazah salah satu anggota keluarganya yang menjadi korban meninggal dunia kebakaran Plumpang.
Mulanya oknum tersebut berkata pada Acep untuk tidak mempercayai pemberitaan, berita-berita hoaks. Dari sinilah kecurigaan Acep terhadap oknum tersebut muncul, terlebih oknum itu tidak mengatakan dia dari perwakilan Pertamina tetapi menyodorkan surat dari PT Pertamina.
Baca Juga: 4 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Teridentifikasi, Berikut Identitasnya
“Jadi pas ditawarin kiriman surat itu, dia bilang, jangan percaya dengan berita-berita hoaks. Saya enggak mau istilahnya ‘ngambil pusing’ kata-kata kaya gitu,” ujar Acep dikutip Pikiran-Rakyat dari Antara.
Oknum tersebut kemudian menyerahkan surat kepada Acep serta menawarkan uang ganti rugi senilai Rp40 juta, Rp10 juta untuk masing-masing anggota keluarganya yang meninggal dunia akibat insiden kebakaran depo bahan bakar minyak Pertamina Plumpang.
Acep kehilangan empat anggota keluarganya yang telah teridentifikasi, yakni Sumiati (Mertua Acep, 71); Trish Rhea A (Anak ketiga Acep); Raffasya Zajid Attallah (Keponakan); dan M Suheri Irawan (Adik ipar).
Acep yang tengah berduka kehilangan empat anggota keluarganya tersebut merasa sakit hati ketika ditawari uang penggantian rugi tersebut, terlebih salah satu poin dalam surat perjanjian yang disodorkan padanya berisi perjanjian untuk tidak menuntut PT Pertamina atas insiden yang menewaskan empat anggota keluarganya tersebut. Perbuatan oknum itu benar-benar tidak berakhlak, menurut Acep.
“Saya tolak uang tersebut, saya bilang bagaimana kalau dibalik? Saya bunuh kamu, lalu saya kasih Rp10 juta ke istrimu, mau? Kami tidak mau diperlakukan semena-mena,” ujar Acep.