PIKIRAN RAKYAT - Gunung Merapi meluncurkan guguran awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya pada Sabtu, 11 Maret 2023 sepanjang pukul 6.00-12.00 WIB. Sejumlah orang mengaitkan suhu panas yang terasa di Yogyakarta dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang tercatat mencapai 33 derajat celcius.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan, suhu udara panas yang terasa di Yogyakarta tidak dipengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
"Tidak berhubungan dengan aktivitas Merapi," ujar Nur Hadi selaku Prakirawan Cuaca BMKG Yogyakarta pada Sabtu, 11 Maret 2023, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Menurutnya, suhu udara panas berasal dari kecepatan angin yang kurang signifikan, sehingga radiasi sinar matahari lebih banyak turun ke Bumi.
Baca Juga: Hujan Abu Gunung Merapi Semakin Meluas, Mengguyur sampai Kabupaten Temanggung
Ihwal aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang meningkat pada hari ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang melalui area Kali Bebeng dan Krasak.
BPPTKG meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Gunung Merapi, menurut laporan BPPTKG, telah mengalami sembilan kali gempa guguran, satu kali gempa fase banyak, dan 19 kali gempa vulkanik dalam.
"Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya," ujar Agus Budi Santoso selaku Kepala BPPTKG.
Saat ini, sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diguyur hujan abu akibat guguran awan panas Gunung Merapi itu. Berdasarkan laporan petugas Pemantau Gunung Merapi, sejumlah desa yang terkena hujan abu antara lain Paten, Keningar, Mangunsuko, Dukun, dan Sengi.
Baca Juga: Penjelasan Bea Cukai Soal Keluhan Netizen: Beli Barang Rp4 Juta, tapi Kena Pajak Rp55 Juta