PIKIRAN RAKYAT - Menjelang Idul Adha, razia masker di jalanan dan swab di sejumlah daerah semakin digalakkan.
Puluhan orang yang terjaring razia masker wajib swab test, razia yang digelar Satgas COVID-19 di wilayah perbatasan juga, memaksa belasan orang tanpa masker untuk putar balik
Di Kabupaten Cilacap dan Banyumas razia dan swab di lokasi digelar di sejumlah titik wilayah perbatasan, di antaranya di perbatasan wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Tunjukkan 2 Sapi Kurban Besar untuk Idul Adha, Nikita Mirzani: Alhamdulillah Ini 1.8 Ton, Sugiono
Di Banyumas dari 30 orang yang terjaring razia karena tidak menggunakan masker itu 10 persennya atau 3 orang di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap.
"Dari sebanyak 30 orang yang dilakukan swab dalam razia masker sebanyak 3 orang dinyatakan positif corona, seluruhnya asimptomatik atau OTG," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Rabu, 29 Juli 2020.
Dengan temuan tersebut razia masker akan digencarkan.
Baca Juga: Soal Sekolah Tatap Muka di Jawa Tengah, Ganjar Mengaku Tidak Akan Tergesa-gesa
"Siapa yang yang melanggar aturan memakai masker akan kami swab. Ini adalah cara pemerintah untuk melindungi warganya," terang Husein.
Sebab kasus corona di Banyumas tergolong tinggi, berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat pada Rabu, tercatat sebanyak 168 kasus positif Covid -19 yang terdiri atas 21 orang dalam perawatan, 142 orang dinyatakan sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.
Sementara di Kabupaten Cilacap, jalur masuk wilayah perbatasan dijaga ketat oleh petugas gabungan. Ratusan kendaraan diperiksa terutama yang berasal dari daerah-daerah zona merah.
Baca Juga: Kiper Persib I Made Wirawan Beberkan Cerita saat Porseni Mengubah Hidupnya
Razia masker dan swab test hingga penyemprotan desinfektan pada kendaraan di pelintas batas digelar tim gabungan, dari unsur TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Puskesmas, PMI, Pramuka hingga relawan disiagakan di wilayah perbatasan.
Mengantisipasi penularan Covid-19, karena tambahan pasien terkonfirmasi virus corona lagi lagi dari warga yang pulang dari Jakarta.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf menyebutkan, Penambahan kasus positif di Cilacap banyak terjadi dari pelaku perjalanan, maka Pemkab memperketat protokol kesehatan di pintu masuk Cilacap dan memberlakukan swab bagi pelaku perjalanan.
Baca Juga: Selain Skuat U-19, PSSI Minta Shin Tae-yong Bawa Timnas Senior juga ke Korea
Penjaringan pelaku perjalanan atau pendatang ini juga dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. Karena diperkirakan tidak sedikit masyarakat yang akan mudik ke Cilacap yang berasal dari daerah zona merah.
Lima titik perbatasan yang dijaga oleh Tim gabungan di Pos Pantau Penjaringan Cegah Covid-19, diantaranya di titik Pos Jetis Kecamatan Nusawungu dan Pos Sampang, pos Mergo Dayeuhluhur, Pos Rawaapu Kecamatan Patimuan dan di Menganti Kecamatan Kesugihan.
Ratusan kendaraan yang masuk pun dijaring, pengemudi kendaraan pun di cek suhu tubuh, bahkan ada yang langsung swab test.. Pengemudi yang tidak mengenakan masker pun, diminta untuk putar balik.
Baca Juga: Tuntut Benjamin Netanyahu, Ribuan Orang Demo di Israel
Penjaringan akan digelar hingga Rabu, 29 Juli 2020, untuk mencegah penularan dari para pemudik pada hari raya.
"Sudah dua hari digelar operasi kendaraan dan swab test terhadap pengendara di wilayah perbatasan," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Cilacap, Wasis. S.Sos, MM, melalui Kabid SDM dan Humas R. Endro Teguh Kusumo Rabu.
Di dua pos pantau Nusawungu dan dan Sampang sebanyak 227 kendaraan berbagai jenis diperiksa sebanyak 17 kendaraan dipaksa untuk putar balik karena tidak mengenakan masker.