kievskiy.org

Roundup: Abu Vulkanik Merapi Tutupi Pertanian Warga, BPPTKG Ungkap Masih Ada Bahaya di Sisi Barat Laut Gunung

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas pada Sabtu, 11 Maret 2023 siang.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas pada Sabtu, 11 Maret 2023 siang. /BPPTKG

PIKIRAN RAKYAT – Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas sejak Sabtu, 11 Maret 2023 sekira pukul 12.12 WIB. Guguran awan panas tersebut mengarah ke arah barat daya sejauh 4 kilometer, atau ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan ada 41 guguran awan panas yang keluar dari Gunung Merapi sejak pukul 00.00-24.00 WIB pada Sabtu, 11 Maret 2023 lalu. Pada Minggu, 12 Maret 2023 pagi, guguran awan panas masih muncul.

Selama periode pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB pada Minggu, 12 Maret 2023, BPPTKG mencatat ada enam kali guguran awan panas Gunung Merapi. Jarak luncur guguran awan panas pada Minggu pagi pun cukup jauh.

“Teramati awan panas guguran enam kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Video Lama Mbak Marijan jadi Sorotan: Jangan Ambil Pasir Pakai Beko, Merusak Alam!

Abu vulkanik Gunung Merapi pun dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta, Magelang, Boyolali dan Klaten. Bahkan tanaman para petani yang masih belum laik panen, harus dipanen lebih dulu agar tak busuk.

Sejumlah petani di Desa Tlogolele, Selo, Boyolali terpaksa harus memanen tanaman mereka lebih awal agar masih bisa diselamatkan. Para petani cabai pun berbondong-bondong memetik tanaman mereka agar tak terlanjur membusuk.

“Saat ini masih aman, cuma ini dipanen lebih awal persiapan kalau ada susulan, biar tidak rugi,” ucap Eko Slamet.

Petani lain mengungkapkan jika tanaman terkena abu vulkanik dan kekuarangan air bisa membuat tanaman membusuk. Tanaman sayur warga pun terancam rusak saat abu vulkanik menutupinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat