PIKIRAN RAKYAT - Beberapa bulan ke belakang, publik sempat dihebohkan dengan kabar oknum anggota Densus 88 Bripda Haris Sitanggang yang melakukan pembunuhan terhadap sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu. Istri korban, Rusni Masna pertama kali mendengar kabar suaminya dibunuh dari tetangganya, bukan dari polisi.
Menurut pengakuan Rusni, tak ada polisi yang mengabarkan hal ini pada dirinya. Rusni menduga, tetangganya mengetahui hal tersebut dari media sosial Facebook.
“(Dikabari) jam 9 pagi. (Korban) sudah ada di rumah sakit. Tidak ada (polisi yang mengabari dirinya). Di RS Polri Kramat Jati. Kita langsung diajak ke rumah sakit,” ujarnya.
Menurut informasi yang didapatnya dari sopir taksi online lain, Sony meninggal karena dibegal. Empat hari setelah tragedi mengenaskan tersebut, Rusni baru tahu jika pembunuh suaminya adalah oknum Densus 88.
Baca Juga: Rektor Udayana Diduga Korupsi SPI, DPR: Pemerintah Harus Perbaiki Pendidikan Indonesia
Dia mengetahui tersebut dari sebuah surat yang menyatakan bahwa pekerjaan tersangka adalah anggota Polri. Rusni mendapati surat tersebut saat berbincang dengan penyidik.
“Ngobrol (dengan penyidik), tapi sembari ngobrol saya melihat ada setumpuk kertas di depan saya atas nama pelaku dan saya melihat pekerjaannya apa, nah saya kasih ke saudara saya. Saya baca, saya kasih ke sebelah kiri saya kebetulan ponakan saya,” tuturnya.
Akan tetapi, keponakan Rusni menyangka bahwa keterangan sebagai anggota Polri merupakan salah ketik. Setelah istri keponakannya bertanya, penyidik akhirnya mengungkapkan bahwa tersangka adalah anggota Polri.
Baca Juga: Beredar Kabar Ada Pelaku Lain di Kasus Kecelakaan Cianjur, Polisi Buka Suara