kievskiy.org

Pengamat: Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat Papua Terhambat Teror KKB

Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz mengevakuasi sejumlah warga Kampung Alama Nduga, Nduga, Papua Pegunungan, dengan menggunakan helikopter saat tiba di Bandara Timika, Papua Tengah, Papua, Senin (20/02/2023). Sedikitnya 18 warga dievakuasi dan diungsikan ke Mimika imbas dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Nduga.
Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz mengevakuasi sejumlah warga Kampung Alama Nduga, Nduga, Papua Pegunungan, dengan menggunakan helikopter saat tiba di Bandara Timika, Papua Tengah, Papua, Senin (20/02/2023). Sedikitnya 18 warga dievakuasi dan diungsikan ke Mimika imbas dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Nduga. /Antara/Sakti Karuru

PIKIRAN RAKYAT - Rentetan aksi teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap masyarakat dinilai akan menghambat pembangunan kesejahteraan masyarakat di Papua. Hal itu disampaikan oleh Muhammad Sayuqillah selaku Kepala Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia. 

"Kalau misalkan terus-menerus ada konflik seperti ini, ya tentunya Papua mengalami hambatan dalam membangun," ujar Muhammad Syauqillah pada Sabtu, 18 Maret 2023, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Syauqillah KKB harus segera ditangani pihak berwenang karena pembangunan Papua sangat penting untuk masyarakat setempat.

"Dengan aksi kekerasan yang terjadi di Papua, yang terkena dampak tentunya adalah masyarakat Papua, terutama dampak negatif," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Detik-detik Pelaku Bunuh dan Mutilasi Mayat dalam Koper, Potongan Tubuh Dibuang di 2 Lokasi

Lebih lanjut, Syauqillah meminta pemerintah siap dengan sejumlah strategi yang dapat mengatasi rentetan teror KKB Papua itu, baik soft maupun hard approach.

Di atas hal-hal itu, paling terpenting adalah komitmen kuat harus dimiliki seluruh pemangku kepentingan dalam menyamakan persepsi terhadap teror KKB Papua itu.

"Diperlukan komitmen semua pihak untuk melaksanakannya. Artinya perdamaian atau dialog itu hanya dibangun oleh satu saja tidak akan bisa berjalan," ujarnya.

Selain itu, Syauqillah juga mengatakan bahwa Pancasila sangat penting diterapkan untuk menangani masalah KKB Papua dari sisi ideologi.

"Kita juga perlu lihat sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia. Tentunya harus juga mencerminkan posisi keadilan bagi masyarakat Papua," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat