kievskiy.org

mBoel, Karya Terakhir Sapardi Djoko Damono: 80 Sajak Jadi Tanda Cinta untuk Sang Istri

Anggota keluarga merapikan foto almarhum Sapardi Djoko Damono di rumah duka Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Anggota keluarga merapikan foto almarhum Sapardi Djoko Damono di rumah duka Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. /Antara/Muhammad Iqbal

PIKIRAN RAKYAT - Buku 'mBoel' karya mendiang penyair Sapardi Djoko Damono diterbitkan Gramedia Pustraka Utama pada Senin, 10 Agustus 2020. Buku itu pun menjadi karya terakhir pujangga yang tutup usia pada 19 Juli 2020 di usia ke-80 tahun.

Pria kelahiran 20 Maret 1940 itu pun menjadi sosok yang muncul di Google Doodle hari ini, 20 Maret 2023. Google memperingati hari kelahiran penyair legendaris Indonesia tersebut.

Buku 'mBoel' berisi 80 sajak karya Sapardi Djoko Damono itu ditulis untuk sang istri, Sonya Sondakh. “Yang terakhir adalah untuk yang paling dicintai. Begitu pula dengan mBoel, kumpulan puisi paling personal karya Pak Sapardi Djoko Damono yang ditulis untuk istrinya," kata Kepala Bidang Sastra Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti pada pertengahan Agustus 2020.

"80 sajak terakhir karya Pak Sapardi di buku ini merekam percakapan hati Bapak dan mBoel yang saling diucapkan dengan penuh sayang dan cinta,” ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Kisah Sapardi Djoko Sebelum Jadi Penyair: Pernah Tulis Cerita Anak Bahasa Jawa yang Dianggap Tak Masuk Akal

Proses penciptaan "mBoel" bermula saat 4 sajak Sapardi Djoko Damono yaitu "Hujan Bulan Juni", "Aku Ingin", "Di Restoran", dan "Ketika Kau Tak Ada" dimuat di surat kabar pada 1989. Dia lantas memfotokopi dan menyimpan bagian koran itu, sementara aslinya dikirim kepada Sonya, atau mBoel, yang waktu itu sedang studi di Paris.

Keempat sajak itu, yang kemudian banyak dikenal sebagai bagian tak terpisahkan dari perkembangan Sapardi Djoko Damono sebagai penyair, seharusnya mengawali buku ini. Namun, karena sudah begitu banyak dikenal dan dimuat di beberapa buku, dijadikan lagu, hingga dinikmati banyak pembaca, sajak-sajak itu tidak dimuat, kecuali yang berjudul “Ketika Kau Tak Ada”, sesudah diubah wujud visualnya.

“Naskahnya sudah disiapkan Bapak sejak kira-kira dua tahun silam, direncanakan untuk terbit di hari ulang tahun saya, Agustus tahun ini. Bapak merencanakan semuanya sendiri, sebagai salah satu rangkaian rencana SDD tahun 2020,” tutur Sonya Sondakh.

Keinginan tersebut akhirnya tetap dapat terwujud meskipun tanpa sang perencana. Setelah resmi diluncurkan, "mBoel" pun terbit reguler dalam format hardcover mulai 17 Agustus 2020. Buku ini terasa istimewa bagi penggemar karya-karya Sapardi Djoko Damono, karena seluruh sajak yang dimuat di dalamnya adalah baru dan belum dimuat dalam media cetak apapun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat