kievskiy.org

DPR dan Parpol Didesak Bubar, Mahfud MD: Saya Tegaskan, Lebih Baik Punya Meskipun Jelek

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. /Antara/Laily Rahmawaty

PIKIRAN RAKYAT – Menjawab desakan pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Partai Politik (Parpol) yang ramai di media sosial, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan itu adalah pilihan yang buruk.

Menurutnya, dalam situasi seterdesak apapun, jangan pernah muncul keinginan untuk membubarkan DPR dan partai politik. Mahfud mengatakan keberadaan kedua unsur itu penting dalam bernegara.

"Banyak orang mengatakan sekarang di medsos bubarkan DPR, bubarkan partai politik. Saudara, itu adalah pilihan yang sangat jelek. Saya ingin tegaskan daripada tidak ada DPR, daripada tidak ada parpol lebih baik kita hidup bernegara ini mempunyai DPR dan mempunyai parpol meskipun jelek," kata Mahfud, dikutip Senin, 3 April 2023.

Hal itu diungkapkanya saat menyampaikan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Minggu malam, 2 April 2023.

Baca Juga: Menpora Ukraina: Perang dengan Rusia Telah Renggut Nyawa 262 Atlet Kami

Mahfud menambahkan, potensi kesewenang-wenangan justru makin gila lagi terjadi di negara-negara dengan sistem monarki. Tanpa demokrasi, masyarakat sama sekali kehilangan kesempatan untuk menyampaikan suaranya.

Sistem monarki pada masa Khilafah Islamiah menjadi contoh yang diungkit Mahfud MD dalam ceramahnya. Di dalamnya, kata dia, tingkat pelanggaran dan kesewenang-wenangan jauh lebih tinggi.

Bahkan, imbuhnya, pembunuhan terhadap para pemuka agama juga tak bisa dihindarkan, padahal seringnya hanya dipicu perbedaan pandangan politik dengan khalifah.

"Imam Hambali yang sampai sekarang kita ikuti ajaran fikihnya, dipenjara, dianiaya karena beda pendapat dengan khalifah, dan tidak ada yang berani mengontrol," kata Mahfud.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat