PIKIRAN RAKYAT - Kemunculan video Habib Bahar bin Smith yang dikawal tiga petugas Aviation Security (Avsec) saat berada di Bandara Soekarno-Hatta telah berkembang menjadi polemik. Tak lain, ini disebabkan pada tindakan pemecatan yang menimpa ketiga petugas itu.
Komisaris Angkasa Pura II, Tubagus Fiki Chikara Satari alias Fiki Satari adalah yang menurunkan perintah pemecatan pada tiga petugas Avsec akibat mengawal ketat perjalanan Habib Bahar bin Smith.
Fiki Satari mengeklaim perintah pemecatan kepada tiga petugas Avsec adalah murni dari imbas pelanggaran aturan kerja. Bahkan, ketiganya hanya berstatus petugas non-organik alias pekerja yang direkrut dari pihak ketiga.
Fiki Satari membeberkan bahwa aturan kepegawaian di Angkasa Pura II telah menetapkan perintah bahwa setiap petugas Avsec hanya mempunyai tanggung jawab terhadap area kerja masing-masing, sehingga mereka sama sekali tidak boleh meninggalkan pos itu.
Baca Juga: Kebijakan Luhut Pandjaitan Soal Bali: Turis Asing Bakal Diseleksi Masuk Indonesia dan Kena Pajak
Jika ternyata ada pegawai yang meninggalkan pos kewajiban selama jam kerja, bahkan tanpa seizin dari pimpinan, maka itu sudah merupakan pelanggaran berat.
"Karena banyak yang salah paham, saya coba jelaskan sedikit mengenai isu Aviation Security (Avsec) ini," ujar Fiki Satari dalam pernyataan yang diunggah di akun Twitter pribadinya, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 3 April 2023.
"Tertera dalam tata tertib Avsec di bandara, meninggalkan pos pada saat bertugas tanpa seizin pimpinan, merupakan pelanggaran indisipliner berat," ujarnya.
Lebih lanjut, tindakan pelanggaran tiga petugas Avsec itu telah diverifikasi oleh tim Angkasa Pura II, bahwa ketiganya memiliki wewenang tugas di screening bagasi dan pintu keluar, bukan melakukan penjemputan dan pengawalan sampai ke garbarata seperti yang dilakukan pada Habib Bahar bin Smith pada Jumat, 3 Maret 2023 lalu.